Tanjungtv.com – Hasil survei terbaru yang dirilis oleh Prediksi Survei dan Statistik Indonesia (Presisi) menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah dan W. Musyafirin (Rohmi-Firin), mengalami penurunan signifikan di wilayah Lombok Timur (Lotim). Penurunan ini terjadi setelah proses pendaftaran pasangan calon di Komisi Pemilihan Umum (KPU) selesai dilaksanakan.
“Survei kami yang dilakukan pada September 2024 menunjukkan adanya penurunan elektabilitas pasangan Rohmi-Firin di Lotim dari 39,5 persen pada Juni 2024 menjadi 36,6 persen pada survei terbaru,” ungkap Direktur Eksekutif Presisi, Darwan Samurdja, dalam siaran pers kepada media, Senin (30/9).
Tren penurunan ini disebabkan oleh gerak aktif dua pasangan calon lainnya, yaitu Zulkieflimansyah dan M. Suhaili FT (Zul-Uhel) serta Lalu Muhamad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda), yang mulai menggerus basis suara Rohmi di Lotim. Menurut Darwan, pasangan Zul-Uhel dan Iqbal-Dinda berhasil menarik perhatian pemilih yang sebelumnya condong kepada Rohmi-Firin.
“Pasangan Zul-Uhel dan Iqbal-Dinda telah melakukan manuver politik yang signifikan di Lotim, mengakibatkan basis dukungan Rohmi-Firin di wilayah tersebut tergerus,” tambah Darwan.
Lebih jauh, survei juga menunjukkan bahwa secara personal, Sitti Rohmi Djalilah mengalami penurunan elektabilitas yang cukup tajam. Pada Juli 2024, elektabilitas Rohmi berada di angka 63,2 persen, namun pada survei September 2024 turun drastis menjadi 38,5 persen.
Survei ini dilakukan oleh Presisi pada periode 4-15 September 2024, satu minggu setelah pendaftaran calon di KPU. Data diperoleh melalui wawancara tatap muka terhadap 440 responden yang tersebar secara proporsional di seluruh Lombok Timur. Metodologi yang digunakan adalah multi-stage random sampling dengan margin of error (MoE) sebesar plus-minus 4,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Menurut Darwan, menurunnya elektabilitas Rohmi-Firin menunjukkan bahwa persaingan di Pilgub NTB 2024 akan semakin sengit, terutama di wilayah battle ground seperti Lombok Timur yang dikenal sebagai kunci kemenangan di Pilgub sebelumnya. “Pertarungan di Lombok Timur akan semakin memanas. Setiap pasangan calon pasti akan berusaha keras untuk memperluas pengaruh mereka dan menarik dukungan dari pemilih yang belum memutuskan pilihannya,” ungkapnya.
Meskipun Rohmi-Firin masih berada di posisi teratas dalam survei ini, Darwan mengingatkan bahwa pergerakan pasangan Zul-Uhel dan Iqbal-Dinda tidak bisa dianggap remeh. “Kedua pasangan ini semakin aktif dalam menggalang dukungan di wilayah yang sebelumnya dianggap sebagai basis kuat Rohmi-Firin. Ini akan menciptakan pertarungan politik yang sangat ketat hingga hari pemilihan tiba,” lanjutnya.
Menurut hasil survei, pasangan Zul-Uhel memiliki daya tarik khusus di kalangan pemilih muda dan masyarakat kelas menengah yang menginginkan perubahan, sementara pasangan Iqbal-Dinda mendapatkan dukungan signifikan dari pemilih perempuan dan basis-basis tradisional di Lotim.
“Perubahan dinamika politik ini jelas akan memberikan tantangan besar bagi pasangan Rohmi-Firin untuk mempertahankan posisinya. Namun, tidak ada yang pasti dalam politik. Semua bisa berubah, terutama dengan masih tersedianya waktu kampanye yang cukup panjang,” pungkas Darwan.
Dengan demikian, Pilgub NTB 2024 diprediksi akan menjadi salah satu kontestasi politik paling sengit dalam sejarah provinsi ini. Semua mata kini tertuju pada langkah-langkah strategis yang akan diambil oleh masing-masing pasangan calon dalam memperebutkan kursi kepemimpinan di NTB.