Tanjungtv.com – Hasil survei terbaru yang dirilis oleh Nusra Institut menunjukkan persaingan ketat antara dua pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur NTB 2024, yakni Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) dan Sitti Rohmi Djalilah-W Musyafirin (Rohmi-Firin). Survei ini, yang dilakukan pada 9-13 September 2024 menggunakan metode multistage random sampling dengan sampel 1.000 orang, mengungkapkan bahwa elektabilitas Iqbal-Dinda mencapai 31%, sedikit lebih tinggi dibandingkan Rohmi-Firin dengan 29,3%. Di sisi lain, pasangan Zulkieflimansyah-M Suhaili FT hanya meraih 15,9%.
Meskipun Iqbal-Dinda unggul tipis dalam survei ini, Robi Setiawan, Direktur Nusra Institut, menyatakan bahwa margin of error sebesar 3,16% membuat hasilnya belum bisa dianggap sebagai keunggulan pasti. “Dengan elektabilitas kedua paslon berada di bawah angka margin of error, sulit untuk menentukan siapa yang unggul antara Iqbal-Dinda dan Rohmi-Firin saat ini,” jelas Robi dalam konferensi pers, Kamis (3/10). Selain itu, 23,3% responden masih ragu-ragu atau belum menentukan pilihan, sementara 0,5% memilih untuk tidak memberikan suara (golput).
Stagnansi dan Penurunan Petahana
Survei ini juga menunjukkan adanya stagnansi dalam elektabilitas petahana. Sitti Rohmi Djalilah, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB, tidak menunjukkan peningkatan signifikan dalam survei tersebut. Sementara itu, Zulkieflimansyah, Gubernur NTB saat ini, mengalami penurunan drastis dalam elektabilitasnya, hanya mencapai 15,9%, yang lebih rendah dibandingkan hasil survei sebelumnya.
Ketidakpuasan terhadap kinerja petahana tampaknya menjadi salah satu faktor utama dalam penurunan elektabilitas Zulkieflimansyah. Hanya 16,9% responden yang menginginkan Zulkieflimansyah memimpin kembali NTB. “Kepuasan terhadap petahana melemah, dan kelemahan ini terbagi antara Zul dan Rohmi. Ini adalah sinyal bahwa masyarakat NTB sedang mencari alternatif kepemimpinan baru,” tambah Robi.
Menariknya, survei ini juga mengungkapkan bahwa 65,5% responden mengaku mantap dengan pilihan mereka dan tidak mungkin mengubahnya. Namun, 29,1% lainnya menyatakan masih bisa mengubah pilihan mereka tergantung pada perkembangan situasi politik ke depan. “Ini menunjukkan bahwa ruang bagi paslon untuk menarik pemilih baru atau mempertahankan dukungan masih terbuka lebar, terutama dengan 23,3% responden yang belum menentukan pilihan,” ungkap Robi.
Iqbal-Dinda Memimpin Peluang Populer
Di antara ketiga paslon, pasangan Iqbal-Dinda tampaknya memiliki peluang terbesar untuk meningkatkan elektabilitas mereka lebih jauh. Dengan popularitas yang masih di bawah 50%, Lalu Iqbal diperkirakan masih bisa memperluas basis pendukungnya. Dibandingkan dengan survei sebelumnya, elektabilitas pasangan ini menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Di sisi lain, Rohmi-Firin menunjukkan stagnansi, sementara Zulkieflimansyah-Suhaili terus merosot.
Meskipun survei ini memberikan gambaran awal tentang persaingan Pilkada NTB, dengan hampir sepertiga pemilih masih ragu-ragu atau belum menentukan pilihan, persaingan di Pilkada NTB 2024 masih jauh dari selesai. Robi Setiawan menegaskan bahwa hasil survei ini tidak bisa dijadikan patokan akhir, karena dinamika politik masih sangat mungkin berubah dalam beberapa bulan ke depan, terutama dengan intensifikasi kampanye oleh ketiga paslon.
Pilgub NTB 2024 menunjukkan bahwa perebutan kursi gubernur sangat kompetitif, terutama antara Iqbal-Dinda dan Rohmi-Firin. Keduanya berpotensi memenangkan suara mayoritas, namun dengan jumlah pemilih yang belum mantap, perubahan strategi kampanye akan menjadi kunci sukses. Bagi Zulkieflimansyah, waktu semakin menipis untuk kembali merebut hati pemilih.
Bagaimanapun, dengan kepuasan publik terhadap petahana yang semakin menurun, masyarakat NTB sepertinya menginginkan pemimpin baru. Tinggal menunggu siapa yang mampu memanfaatkan peluang ini dengan maksimal.
