Tanjungtv.com – Kepala Dinas Perhubungan Lombok Utara, Parihin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan pelelangan untuk satu unit boat milik Dinas Perhubungan yang telah tidak beroperasi sejak 2014. Boat yang telah berusia sepuluh tahun lebih itu dikatakan telah mengalami kerusakan parah dan membutuhkan biaya pemeliharaan yang cukup besar, sehingga dipandang lebih efisien untuk menggantinya dengan unit yang baru.
Menurut Parihin, usulan pelelangan tersebut telah diajukan kepada Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Lombok Utara. Nantinya, harga boat tersebut akan diperkirakan oleh tim dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) yang memiliki keahlian dalam menilai aset yang akan dilelang. “Boat yang kami miliki ini kondisinya sudah sangat tidak memungkinkan untuk diperbaiki karena biaya perbaikannya lebih besar dari nilai boat itu sendiri. Jadi, langkah terbaik adalah melelangnya dan mengajukan penggantian boat baru,” jelas Parihin dalam keterangan persnya.
Parihin menjelaskan bahwa boat lama tersebut telah berfungsi sebagai alat transportasi utama untuk keperluan operasional Dinas Perhubungan ke Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Namun, karena kerusakan yang parah dan seringnya boat mengalami masalah, maka sejak 2014 boat tersebut dinonaktifkan. “Setiap kali beroperasi, boat ini selalu membutuhkan perbaikan yang mahal. Daripada terus menguras anggaran, lebih baik diganti dengan yang baru,” tambahnya.
Terkait proses lelang, Parihin mengungkapkan bahwa nilai estimasi boat tersebut akan diperkirakan oleh tim apresel dari KPKNL, yang akan mempertimbangkan kondisi terkini dari boat tersebut. Tim ini akan melakukan penilaian secara menyeluruh, mulai dari aspek kelayakan fisik hingga estimasi biaya yang bisa diperoleh dari pelelangan. “Kami berharap proses ini berjalan lancar agar tahun 2025 nanti, pengadaan boat baru bisa terealisasi,” ungkapnya.
Boat baru yang akan diadakan pada tahun 2025 direncanakan memiliki ukuran dan kapasitas yang lebih besar dari boat sebelumnya, sehingga dapat menunjang kebutuhan operasional Dinas Perhubungan dalam jangka waktu yang panjang. “Kami butuh boat yang lebih besar untuk memastikan operasional ke Tiga Gili tetap terjaga, terutama jika ada kondisi darurat atau kebutuhan mendesak lainnya,” papar Parihin.
Saat ini, Dinas Perhubungan Lombok Utara telah memiliki satu unit boat berukuran lebih besar yang digunakan untuk keperluan operasional mendesak ke Tiga Gili. Namun, boat tersebut dikatakan hanya sebagai alat transportasi sementara, dan pengadaan boat baru tetap diperlukan untuk menjamin kelancaran operasional Dishub dalam jangka panjang. “Boat yang baru nanti diharapkan dapat menggantikan boat lama yang sudah tidak layak dan meminimalisir biaya pemeliharaan,” ujarnya.
Dengan adanya boat baru, Parihin berharap dapat menghemat anggaran pemeliharaan yang selama ini dikeluarkan untuk boat lama yang sering mengalami kerusakan. “Ini bagian dari upaya efisiensi dan optimalisasi anggaran agar kita bisa mengalokasikan dana untuk kebutuhan lain yang juga penting,” kata Parihin.
Selain efisiensi anggaran, Dinas Perhubungan juga menargetkan peningkatan layanan transportasi di Tiga Gili, terutama dalam hal respons cepat dan pengawasan keselamatan. “Dengan boat baru, kami bisa memberikan layanan yang lebih baik, terutama dalam situasi darurat di wilayah perairan sekitar Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air,” imbuhnya.
Penggantian boat ini juga sejalan dengan komitmen Dinas Perhubungan Lombok Utara untuk terus meningkatkan infrastruktur transportasi di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil. “Transportasi laut sangat penting bagi kami, dan pengadaan boat baru ini akan menjadi bagian dari rencana jangka panjang kami untuk memperkuat layanan transportasi di daerah ini,” tutup Parihin.