Dramatis! Pendaki Asal Rusia Jatuh di Rinjani Tanpa Izin, Cedera Serius dan Proses Evakuasi Mendebarkan”

banner 120x600
banner 468x60

Tanjungtv.com – Kecelakaan mendebarkan terjadi di Gunung Rinjani, Jumat (4/10), ketika seorang pendaki asal Rusia, Vladimir (34), mengalami jatuh bebas di sungai mati, sekitar 200 meter dari Pos 2 pendakian. Kejadian ini tidak hanya mengejutkan, tetapi juga memicu proses evakuasi penuh tantangan yang berlangsung lebih dari lima jam. Pendakian yang dilakukan tanpa izin resmi ini berujung pada cedera serius yang dialami Vladimir, termasuk retakan pada kepala dan tulang ekor yang patah.

Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sembalun, Taufikurahman, menyampaikan bahwa Vladimir ditemukan oleh tim gabungan sekitar pukul 03.28 WITA. Tim yang terdiri dari anggota Polsek Sembalun, petugas TNGR, dan tenaga medis dari Puskesmas Sembalun, langsung memberikan pertolongan pertama. “Setelah dievakuasi ke Bukit Telu, dua ambulans sudah siaga untuk membawa Vladimir ke Puskesmas Sembalun, sebelum dirujuk ke RSUD Soedjono, Selong,” ungkapnya.

banner 325x300

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa Vladimir mengalami nyeri dada, luka robek di kepala dengan diameter 7 cm, serta bengkak pada pergelangan tangan kiri. “Kami segera merujuknya ke RSUD Soedjono untuk penanganan lebih intensif karena cedera serius yang dialami, termasuk retakan di kepala dan patah tulang di bagian kanan tubuh,” tambah Taufikurahman.

Yang membuat kejadian ini semakin tragis adalah fakta bahwa Vladimir melakukan pendakian secara ilegal. Sehari sebelum insiden, ia terlihat di sebuah kafe di Sembalun dan bertemu dengan pemandu lokal bernama Bagas. Meskipun Bagas menawarkan paket pendakian resmi seharga Rp1.900.000, Vladimir menolak karena merasa biayanya terlalu mahal. Alih-alih memilih jalur resmi, Vladimir justru mencari jalur yang lebih murah dan tidak terpantau oleh petugas TNGR. Bagas sempat menyarankan Vladimir untuk mendaki bukit Pergasingan sebagai alternatif, namun Vladimir memutuskan untuk tetap mendaki Rinjani melalui jalur ilegal.

Dalam perjalanannya, Vladimir mendapatkan informasi tentang jalur yang tidak diawasi dari seorang karyawan kafe, Hanif. Meskipun sudah diperingatkan tentang risiko besar, Vladimir tetap nekad. “Sekitar pukul 20.49 WITA, Vladimir sempat menghubungi pemandu melalui Instagram, meminta bantuan setelah ia jatuh di tebing dekat Pos 2,” ungkap sumber setempat.

Evakuasi dilakukan secara intensif oleh tim gabungan yang mulai bergerak pada pukul 00.45 WITA. Taufikurahman menduga kecelakaan terjadi karena Vladimir berusaha menghindari pos penjagaan resmi. “Medan yang tidak dikenal dan jalur yang sulit semakin memperparah situasi. Pendakian ilegal tanpa tiket dan dokumen resmi membuat proses penyelamatan semakin sulit,” tegasnya.

Saat ini, Vladimir masih dalam penanganan medis di RSUD Soedjono, Selong. Kondisinya diawasi ketat oleh tim medis, dan TNGR berjanji untuk terus memantau perkembangan kesehatannya. “Peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi para pendaki untuk selalu mengikuti prosedur resmi. Pendakian ilegal tidak hanya membahayakan nyawa pendaki, tetapi juga menyulitkan pihak berwenang dalam melakukan pencarian dan evakuasi,” tutup Taufikurahman.

Peristiwa ini memberikan pelajaran penting tentang bahaya pendakian ilegal di Gunung Rinjani. Semua pihak diimbau untuk mematuhi aturan yang ada demi keselamatan bersama dan untuk menghindari tragedi serupa di masa depan.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *