Drama di Puncak Rinjani, Kaifat Rafi Mubarok Hilang Misterius, Pencarian Memasuki Hari Ketujuh Tanpa Titik Terang!”

banner 120x600
banner 468x60

TanjungTV.com – Pencarian pendaki asal Jakarta, Kaifat Rafi Mubarok, yang hilang di Gunung Rinjani masih berlangsung dengan intensitas tinggi hingga hari ketujuh. Tim gabungan yang terdiri dari SAR, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), dan kepolisian, terus berjuang melawan alam liar untuk menemukan jejak keberadaan Kaifat. Namun hingga kini, hasil pencarian belum membuahkan harapan.

Medan yang Berat dan Cuaca Buruk Jadi Tantangan Berat!

banner 325x300

Kepala Balai TNGR, Yarman, menjelaskan bahwa medan yang terjal, tebing setinggi 500 meter, dan cuaca buruk menjadi musuh terbesar bagi tim pencari. “Kami sudah menuruni tebing-tebing berbahaya, namun medan yang kami hadapi di lapangan sangat menyulitkan. Tim kami terus bekerja keras,” katanya dengan nada serius.

Drone Dikerahkan, Titik Jatuh Masih Misteri

Untuk membantu mempersempit area pencarian, teknologi drone juga telah dikerahkan. Drone digunakan untuk memantau area yang terlalu berbahaya atau tak bisa dijangkau oleh tim SAR secara fisik. Meski demikian, hasil dari teknologi ini masih belum menunjukkan tanda-tanda keberadaan Kaifat. “Dengan bantuan drone, kami berharap bisa mengintai area yang sulit diakses,” tambah Yarman.

Teman Korban Dibawa ke Lokasi Pencarian, Petunjuk Baru Ditunggu

Sebagai langkah tambahan, teman korban yang berhasil selamat dari pendakian juga dibawa ke lokasi kejadian. Diharapkan ia dapat memberikan informasi lebih rinci mengenai titik jatuh atau hilangnya Kaifat. “Kami sangat berharap teman korban bisa memberikan detail yang penting untuk mengidentifikasi lokasi jatuhnya,” ujar Yarman penuh harap.

Tim SAR: “Tak Ada Ruang untuk Mitos!”

Meskipun kondisi semakin menegangkan, tim SAR menegaskan bahwa pencarian tetap dilakukan berdasarkan data ilmiah dan fakta lapangan. Mereka menghindari spekulasi mistis yang sering berkembang di kalangan masyarakat saat pencarian berlangsung lama. “Kami bekerja berdasarkan informasi dan bukti nyata di lapangan. Tak ada tempat bagi hal-hal mistis dalam operasi ini,” tegasnya.

Duka Mendalam Keluarga Kaifat: “Kami Hanya Ingin Anak Kami Pulang”

Di tengah pencarian yang tak kunjung menemukan titik terang, duka semakin dalam menyelimuti keluarga korban. Santo, ayah dari Kaifat, mengungkapkan betapa berat cobaan ini bagi keluarganya. “Kami hanya ingin anak kami bisa segera ditemukan, apapun kondisinya. Ini adalah cobaan yang sangat berat bagi kami,” katanya dengan suara bergetar.

Permintaan Perketat Keamanan Pendakian di Rinjani

Santo juga mengutarakan harapannya agar pihak TNGR bisa memperketat sistem keamanan untuk para pendaki di Gunung Rinjani. Menurutnya, kejadian serupa harus dicegah dengan menambah rambu-rambu peringatan di sepanjang jalur pendakian, serta memberikan edukasi dan pelatihan dasar bagi pendaki, khususnya anak muda yang kurang berpengalaman. “Pendakian bukan hanya soal fisik, tetapi kesiapan mental dan pengetahuan juga sangat penting. Kami tak ingin tragedi seperti ini terus terulang,” tegasnya.

Pencarian masih terus dilakukan tanpa lelah. Semua pihak berharap, Kaifat bisa segera ditemukan dan membawa jawaban bagi keluarga yang menanti di tengah kesedihan dan ketidakpastian.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *