Tanjungtv.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo dengan tegas memastikan bahwa keamanan tim nasional Bahrain akan terjamin saat mereka berlaga melawan tim nasional Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Pertandingan tersebut merupakan laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026. Pernyataan ini disampaikan Menpora Dito setelah muncul kekhawatiran dari pihak Bahrain yang mengklaim merasa tidak aman bermain di Indonesia.
“Kalau ada statemen pihak Bahrain mengatakan tidak aman di Indonesia, kami pastikan tidak ada potensi ancaman keamanan yang bisa membahayakan tim Bahrain,” tegas Dito. Ia menambahkan bahwa tidak ada alasan bagi Bahrain untuk menolak bermain di Indonesia karena FIFA sudah memberikan instruksi tegas bahwa pertandingan harus tetap berlangsung di Indonesia. “FIFA sudah mengatakan pertandingan tetap di Indonesia. Harus di Indonesia. Kalau tidak, berarti menang WO,” ujarnya.
Sebelumnya, asosiasi sepak bola Bahrain sempat mengajukan permintaan pemindahan venue pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 dari Indonesia ke negara lain. Mereka mengklaim keselamatan timnya terancam saat berlaga di Indonesia, setelah insiden hujatan yang diterima pasca laga imbang 2-2 melawan Indonesia beberapa waktu lalu. Pertandingan itu dinilai kontroversial oleh sebagian suporter, sehingga menimbulkan kekhawatiran di pihak Bahrain.
Namun, Ketua Umum PSSI Erick Thohir segera merespons kekhawatiran tersebut dengan langkah-langkah konkret. Erick memastikan bahwa PSSI telah meningkatkan standar keamanan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), termasuk dengan pemasangan 100 CCTV untuk memantau situasi secara ketat jelang dua laga kandang di kualifikasi Piala Dunia 2026 pada November mendatang. “Kami sudah memasang 100 CCTV di SUGBK. Ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan keamanan maksimal bagi semua pihak,” ujar Erick Thohir.
Lebih lanjut, PSSI juga akan memberlakukan sistem registrasi penonton melalui platform Garuda ID. Penonton yang ingin menyaksikan laga Timnas Indonesia di GBK harus terdaftar terlebih dahulu untuk keperluan pendataan. Langkah ini diambil sebagai bentuk evaluasi setelah pertandingan terakhir Timnas melawan Australia yang dianggap rawan dari sisi keselamatan penonton.
“Kami sangat mengutamakan keamanan. Pertandingan melawan Australia kemarin cukup mengkhawatirkan dari segi keselamatan, dan kami tidak ingin itu terulang lagi,” jelas Erick. Ia menambahkan bahwa PSSI terus melakukan improvisasi untuk memastikan keamanan dan kenyamanan semua pihak yang terlibat dalam pertandingan sepak bola internasional di Indonesia.
Tindakan PSSI dan Menpora ini juga dianggap sebagai jawaban atas kekhawatiran tim Bahrain dan untuk membuktikan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah yang aman dan ramah bagi tim-tim internasional. FIFA sendiri telah memberikan restu agar laga tetap digelar di Indonesia, menandakan kepercayaan dunia internasional terhadap kemampuan Indonesia dalam menyelenggarakan acara olahraga besar dengan keamanan yang terjamin.
Keputusan ini diharapkan dapat menghapus segala keraguan dan mempererat hubungan olahraga antara kedua negara.