Tabjungtv.com – Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang berlangsung pada Rabu malam (23/10) memunculkan kejutan yang tidak terduga di segmen akhir. Suhaili FT, Calon Wakil Gubernur dari Paslon nomor urut 2 yang akrab disapa Abah Uhel, melakukan kesalahan mengejutkan saat menyampaikan ucapan penutup. Alih-alih mengajak pemilih untuk mencoblos nomor 2, Suhaili justru berkata, “coblos nomor satu.” Momen ini langsung menjadi perbincangan hangat publik NTB yang menyaksikan jalannya debat.
Kesalahan ucap ini menimbulkan beragam reaksi, termasuk dari pengamat politik NTB, Dr. Ihsan Hamid. Dalam keterangannya kepada Lombok Post, Ihsan menyebutkan bahwa insiden ini dapat dibaca dalam dua konteks berbeda. “Pertama, ini mungkin kesalahan biasa akibat konsentrasi yang menurun menjelang akhir debat. Hal seperti ini lumrah terjadi pada setiap orang, apalagi dalam suasana intens seperti debat,” ujar Ihsan.
Meski demikian, spekulasi berkembang di kalangan publik bahwa kesalahan tersebut mencerminkan keinginan tersirat Abah Uhel untuk melihat paslon nomor 1 menang. Ihsan segera membantah spekulasi ini. “Menurut saya, terlalu jauh kalau menganggapnya sebagai dukungan pada paslon nomor 1. Toh, begitu salah ucap, beliau segera memperbaiki dengan menegaskan, ‘maksud saya 02’. Ini sangat mungkin terjadi pada siapa saja,” ungkap Ihsan.
Menariknya, Ihsan juga mempertimbangkan kemungkinan lain dari kesalahan ini. Ia menyebut bahwa bisa saja fokus Abah Uhel pada nomor 1 dimanfaatkan untuk mengalihkan “tembakan” politik dari paslon nomor 3 ke nomor 1, yang diwakili oleh pasangan Siti Rohmi Djalilah-Musyafirin (Rohmi-Firin). “Bisa jadi ini bagian awal dari peluncuran strategi baru. Selama ini, banyak serangan politik diarahkan ke paslon 03. Mungkin saja, setelah merasa berhasil melemahkan 03, kini mereka mengalihkan strategi ke 01,” papar Ihsan, membuka kemungkinan adanya desain politik dari momen tersebut.
Sementara itu, Suhaili FT memberikan klarifikasi mengenai ucapannya. Ia menyatakan bahwa maksudnya adalah menegaskan satu paslon akan menang dalam Pilkada ini. Sementara itu, cagub paslon nomor 2, Zulkieflimansyah, menganggap kejadian tersebut sebagai hal yang wajar. “Ini baru debat pertama. Semoga pada debat berikutnya akan lebih baik,” ujar Zulkieflimansyah, menanggapi dengan tenang.
Ihsan berharap agar pada debat berikutnya, ketiga pasangan calon diberikan waktu lebih banyak untuk membahas visi dan program mereka secara mendalam. “Waktu debat jangan sampai terkesan seperti cerdas cermat. Ini kesempatan bagi paslon untuk menyampaikan gagasan mereka dengan santai dan meyakinkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ihsan menekankan bahwa tujuan debat ini bukanlah mencari siapa yang menang atau kalah, tetapi untuk menguji seberapa baik setiap paslon dapat menguasai panggung, menyampaikan visi mereka, dan menjangkau hati masyarakat NTB dengan gagasan-gagasan yang mereka bawa.