Usai MotoGP, Pergerakan Penumpang di Bandara Lombok Merosot: Tantangan Baru bagi Pariwisata Lombok!”

banner 120x600
banner 468x60

Tanjungtv.com – Setelah kemeriahan perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika pada akhir September lalu, pergerakan penumpang di Bandara Internasional Lombok (BIL) mengalami penurunan signifikan. PT Angkasa Pura I Bandara Lombok mencatat bahwa selama event MotoGP, jumlah penumpang sempat melonjak hingga 9.000 per hari. Namun kini, setelah gelaran internasional tersebut usai, jumlah penumpang yang tiba dan berangkat di bandara tersebut kembali ke angka rata-rata sekitar 6.000 per hari.

Arif Haryanto, Humas Bandara Lombok, menyampaikan bahwa tren penurunan ini sebenarnya merupakan fenomena yang wajar pasca event besar seperti MotoGP. Menurutnya, jumlah penumpang saat ini tetap mencerminkan kondisi normal harian bandara di luar momen-momen khusus atau puncak kunjungan. “Rata-rata penumpang memang turun ke angka 6.000 per hari setelah MotoGP, dan itu normal bagi Bandara Lombok. Saat event, kita sempat mencapai 9.000 hingga 10.000 penumpang per hari. MotoGP jelas menjadi pendorong pertumbuhan jumlah penumpang,” ungkapnya, Jumat (24/10).

banner 325x300

Tidak hanya pada pergerakan penumpang, tetapi juga pada pergerakan pesawat, bulan Oktober ini terbilang cukup sepi dengan angka rata-rata hanya 60 hingga 62 penerbangan pulang-pergi per hari. Pihak bandara optimis bahwa momentum libur sekolah dan akhir tahun yang akan datang bisa mengembalikan peningkatan jumlah penumpang. “Libur sekolah dan tahun baru biasanya high season bagi Bandara Lombok. Meski saat ini mengalami penurunan, kami anggap masih normal karena umumnya memang demikian jika tidak ada event besar,” ujarnya lagi.

Arif menambahkan bahwa hingga saat ini Bandara Lombok melayani 10 rute penerbangan dengan maskapai yang beroperasi meliputi Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Super Air Jet, AirAsia, dan maskapai lainnya. “Dengan keberadaan rute dan maskapai ini, kami berharap dukungan pemerintah untuk menggelar lebih banyak event besar agar menarik lebih banyak pengunjung ke Lombok,” katanya.

Sebagai daerah wisata, Lombok sangat membutuhkan event berskala nasional dan internasional yang mampu mendatangkan arus wisatawan. Sayangnya, menurut Arif, tantangan terbesar saat ini adalah harga tiket pesawat yang masih cukup tinggi, yang bisa mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung. “Harga tiket yang tinggi ini sering kali menjadi penghambat bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk memilih Lombok sebagai destinasi mereka,” tuturnya.

Untuk ke depan, pihak Bandara Lombok optimis bahwa momen-momen liburan dan dukungan dari pemerintah pusat hingga daerah, serta stakeholder terkait, bisa mendongkrak lagi jumlah kunjungan. “Dengan adanya sinergi ini, kita harap Lombok bisa lebih berkembang sebagai destinasi wisata utama Indonesia,” tambah Arif penuh harap. Dukungan yang konsisten dari berbagai pihak diharapkan dapat mengukuhkan Lombok sebagai tujuan wisata utama dengan daya tariknya yang khas dan semakin dikenal di kancah internasional.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *