Tanjungtv.com – Hasil penghitungan suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024 resmi diumumkan oleh KPU Kabupaten Lombok Timur. Pasangan calon (Paslon) nomor urut 3, Iqbal-Dinda, mencatat kemenangan bersejarah dengan 265.639 suara, mengguncang dominasi Paslon nomor urut 1, Rohmi-Firin, yang harus puas dengan 257.046 suara. Sementara itu, Paslon nomor urut 2, Zul-Uhel, tertinggal jauh di posisi buncit dengan 165.523 suara.
Kemenangan Iqbal-Dinda tak hanya mematahkan prediksi, tetapi juga menegaskan dominasi mereka di 10 dari 21 kecamatan di Lombok Timur, termasuk basis suara besar di Kecamatan Masbagik yang menyumbang 28.035 suara. Kecamatan lain yang menjadi lumbung suara mereka meliputi Terara, Aikmel, Montong Gading, Wanasaba, Sembalun, Suela, Labuhan Haji, Jerowaru, dan Lenek.
Kekalahan Telak di Kandang, NWDI Bergolak
Hasil ini mengejutkan banyak pihak, terutama mengingat Lombok Timur dikenal sebagai kandang kuat NWDI, organisasi massa yang menjadi basis utama dukungan Rohmi-Firin. Pengamat politik NTB, Dr. Alfisyahrin, mengungkapkan bahwa kekalahan ini disebabkan oleh tiga faktor utama yang melemahkan posisi Rohmi-Firin di daerahnya sendiri.
- Konsolidasi Internal yang Tidak Solid “Di internal NWDI, konsolidasi belum sepenuhnya solid. Ada keretakan di antara pendukung yang menyebabkan lemahnya mobilisasi suara,” ujar Alfisyahrin. Situasi ini diperparah dengan perbedaan pandangan antara pengurus pusat dan daerah yang tidak teratasi hingga hari pemilihan.
- Minimnya Arahan dari TGB Dukungan dari Ketua Umum PB NWDI, TGB Zainul Majdi, yang tidak tegas kepada Rohmi-Firin turut memengaruhi hasil. “Ketidakpastian ini membuat jamaah NWDI memilih jalan sendiri. Sebagian besar dari mereka akhirnya beralih mendukung Iqbal-Dinda,” jelas Alfisyahrin.
- Kritik terhadap Kepemimpinan Perempuan Isu penerimaan terhadap pemimpin perempuan juga menjadi tantangan besar bagi Rohmi-Firin. “Sebagian jamaah NWDI masih belum sepenuhnya menerima ide ini. Ini menjadi hambatan internal yang signifikan,” tambahnya.
Iqbal-Dinda Maksimalkan Mesin Politik
Di sisi lain, kemenangan besar Iqbal-Dinda disebut Alfisyahrin sebagai buah dari strategi konsolidasi yang rapi dan efektif. “Sejak awal, mesin partai koalisi mereka bekerja maksimal. Ditambah lagi kerja relawan yang masif dan terorganisir dengan baik,” katanya.
Keberhasilan pasangan nomor urut 3 ini juga didukung oleh peran signifikan Lalu Iqbal yang menggerakkan langsung para relawan di lapangan. “Mereka berhasil menyaring suara dari migrasi pemilih Rohmi-Firin dan memanfaatkannya dengan baik,” ujar Alfisyahrin.
Zul-Uhel Gagal Curi Dukungan
Sementara itu, dukungan TGB yang beralih ke Zul-Uhel ternyata tidak memberikan dampak signifikan. “Ada kesenjangan antara dukungan elite dan penerimaan di tingkat akar rumput. Zul-Uhel tidak mampu mengkapitalisasi momentum ini, sehingga suara mereka stagnan,” paparnya.
Peta Politik NTB Berubah
Kemenangan Iqbal-Dinda di Lombok Timur diprediksi akan mengubah peta politik NTB secara keseluruhan. Dalam catatan sejarah, Lombok Timur selalu menjadi indikator kekuatan utama pasangan calon gubernur. Kemenangan ini pun memberi angin segar bagi koalisi partai pengusung dan relawan yang bekerja keras sejak awal.
Namun, pertanyaan besar muncul: apakah kemenangan di Lombok Timur akan menjadi batu loncatan bagi Iqbal-Dinda untuk mendominasi seluruh NTB? Ataukah ini hanya kemenangan lokal yang tidak cukup kuat untuk menggeser peta politik di wilayah lain?
Yang jelas, hasil ini adalah pukulan telak bagi Rohmi-Firin dan menjadi alarm bagi NWDI untuk segera mengevaluasi strategi politiknya di masa depan. Sementara itu, Iqbal-Dinda kini bersiap mengonsolidasikan kemenangan mereka untuk langkah selanjutnya di Pilgub NTB 2024.
Lombok Timur telah bicara, dan suara rakyat jelas: Iqbal-Dinda adalah wajah baru NTB!