Tanjungtv.com, 7 Desember 2024 – Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan hasil yang mengejutkan bagi DPW Partai NasDem NTB. Target kemenangan yang dicanangkan jauh dari harapan. Dari total 10 Pilkada di kabupaten/kota dan satu Pilgub NTB, NasDem hanya mampu meraih kemenangan di tiga daerah, yaitu Sumbawa, Lombok Tengah, dan Kota Mataram.
Sekretaris DPW NasDem NTB, Wahidjan, mengakui hasil ini sebagai evaluasi besar untuk struktur partai. “Dari 10 Pilkada kabupaten/kota dan satu Pilgub NTB, kita hanya menang di tiga Pilkada. Tujuh daerah lainnya, termasuk Pilgub NTB, harus kita akui kekalahan,” ujar pria asal Sumbawa tersebut.
Hasil Pilkada yang Mengecewakan
Tiga kemenangan NasDem diraih di Pilkada Sumbawa oleh pasangan Syafaruddin Jarot-Muhammad Ansori, Pilkada Lombok Tengah oleh Lalu Pathul Bahri-M. Nursiah, dan Pilkada Kota Mataram oleh Mohan Roliskana-TGH Mujibburahman. Namun, kekalahan telak di tujuh daerah lainnya, termasuk di Pilgub NTB dengan pasangan Zulkieflimansyah-M Suhaili FT, membuat evaluasi menjadi tak terhindarkan.
Enam kader internal yang diusung NasDem dalam Pilkada juga tidak memberikan hasil yang menggembirakan. Dari nama-nama seperti Rumaksi (Lombok Timur), Khaeratun Fauzan Khalid (Lombok Barat), Fud Syaifuddin (Sumbawa Barat), Syafaruddin Jarot (Sumbawa), Abdul Kader Jaelani (Dompu), hingga Ummi Mutnainah (Kota Bima), hanya Syafaruddin Jarot yang berhasil memenangkan kontestasi.
Target Tinggi yang Jatuh
NasDem sebelumnya menetapkan target kemenangan minimal di lima Pilkada dan Pilgub NTB, namun hasil akhirnya hanya mencapai 30% dari total daerah. Situasi ini menjadi sinyal bahwa strategi kampanye dan konsolidasi partai membutuhkan perbaikan signifikan.
“Semua struktur dan perangkat partai sudah bekerja maksimal, tapi kenyataannya target tidak tercapai. Evaluasi menyeluruh akan kami serahkan sepenuhnya kepada DPP,” ungkap Wahidjan.
Tantangan Kader Internal
Kekalahan lima kader internal NasDem menyoroti tantangan yang dihadapi partai dalam menguatkan daya saing kadernya di lapangan. Meskipun kader-kader seperti Rumaksi dan Khaeratun Fauzan Khalid telah dikenal luas, mereka harus mengakui keunggulan pesaing dari partai lain yang lebih solid dalam membangun dukungan masyarakat.
“Ke depan, kaderisasi partai harus lebih diprioritaskan agar mampu menghasilkan figur yang lebih kompetitif di kontestasi politik,” tambah Wahidjan.
Penilaian DPP Menanti
Sebagai partai yang memiliki ambisi besar, DPW NasDem NTB kini berada di bawah sorotan DPP untuk mengevaluasi kinerja mereka. Penilaian ini tidak hanya mencakup hasil Pilkada, tetapi juga strategi yang digunakan dalam membangun komunikasi politik di tingkat lokal.
“Penilaian sepenuhnya kami serahkan kepada DPP. Mereka yang memiliki otoritas untuk memberikan arahan ke depan,” tegas Wahidjan.
Langkah NasDem Selanjutnya
Kekalahan ini bisa menjadi peluang bagi NasDem untuk melakukan introspeksi dan memperbaiki strategi mereka di masa mendatang. Dengan menguatkan kaderisasi, memperbaiki komunikasi politik, serta membangun kepercayaan masyarakat, partai ini masih memiliki peluang untuk bangkit dan menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan di NTB.
Meskipun hasil kali ini mengecewakan, NasDem NTB menyatakan komitmennya untuk terus berjuang demi aspirasi masyarakat NTB. “Kemenangan adalah hasil akhir, tetapi perjuangan dan pembelajaran adalah proses yang terus berjalan,” tutup Wahidjan dengan optimis.