Tanjungtv.com – Musim penghujan yang disertai angin kencang mulai melanda Kabupaten Lombok Utara (KLU). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KLU mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi pohon tumbang yang bisa mengancam keselamatan dan aksesibilitas di sejumlah wilayah.
Sekretaris BPBD KLU, I Nyoman Juliade, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini. “Hujan deras dan angin kencang telah melanda wilayah KLU selama beberapa hari terakhir, yang menjadi penanda dimulainya musim penghujan,” ungkapnya, Selasa (10/12).
10.000 Pohon Berisiko
Data BPBD menyebutkan, sekitar 10.000 pohon di berbagai kawasan KLU masuk dalam kategori rawan tumbang akibat angin kencang dan struktur batang yang sudah tua atau lapuk. Beberapa di antaranya berada di kawasan pemukiman, jalur strategis, hingga sekitar fasilitas publik seperti sekolah dan tempat ibadah.
“Di awal musim penghujan, kami sudah mencatat beberapa kejadian pohon tumbang, termasuk di Dusun Telok Boro Pandanan, Dusun Prawira, dan Senbaro. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” jelas Juliade. Namun, pohon yang tumbang sempat menghalangi akses jalan, terutama menuju Sekolah Luar Biasa (SLB) di Dusun Prawira.
Imbauan Mitigasi
Sebagai langkah mitigasi, BPBD meminta masyarakat untuk memangkas ranting atau dahan pohon yang berada di sekitar pemukiman. Ranting-ranting yang rapuh atau lapuk sangat berpotensi menjadi bahaya. “Langkah ini sederhana, tetapi sangat efektif untuk meminimalkan risiko pohon tumbang,” tegasnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk melaporkan keberadaan pohon besar yang dianggap berbahaya ke BPBD. “Kami memiliki tim reaksi cepat yang siap bekerja 24 jam. Warga tidak perlu ragu menghubungi kami jika menemukan pohon berisiko,” tambahnya.
Respons Cepat BPBD
Juliade menuturkan, tim reaksi cepat BPBD telah dikerahkan untuk mengevakuasi pohon tumbang yang menghalangi jalan di beberapa wilayah. “Evakuasi dilakukan dengan sigap untuk memastikan akses warga kembali normal,” ungkapnya.
BPBD juga mengoptimalkan kerja sama dengan pemerintah desa dan perangkat daerah lainnya untuk mempercepat penanganan situasi darurat. Fokus utama saat ini adalah memastikan jalur strategis bebas hambatan dan mengurangi risiko kerusakan atau korban jiwa.
Akses Pendidikan dan Infrastruktur
Pohon tumbang di Dusun Prawira, misalnya, menjadi perhatian utama karena menghalangi akses ke SLB setempat. “Kami tidak ingin kegiatan belajar-mengajar terganggu akibat hambatan ini,” katanya. Upaya pembersihan dilakukan dengan melibatkan warga sekitar untuk mempercepat proses normalisasi jalan.
Cuaca Ekstrem dan Risiko Lanjutan
BMKG juga memprediksi bahwa wilayah KLU akan terus mengalami hujan deras dan angin kencang selama beberapa minggu ke depan. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya bencana lain, seperti tanah longsor dan banjir. BPBD meminta masyarakat untuk tetap siaga dan mengikuti arahan yang diberikan.
“Ini bukan hanya tentang pohon tumbang, tetapi juga keselamatan kita semua. Kami berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama dalam memitigasi risiko bencana,” pungkas Juliade.
Dengan langkah-langkah antisipasi dan keterlibatan masyarakat, BPBD optimistis ancaman bencana akibat cuaca ekstrem dapat diminimalisasi, sehingga keamanan dan kenyamanan warga Lombok Utara tetap terjaga.