Tanjungtv.com – Angka kunjungan wisatawan ke Kabupaten Lombok Utara (KLU) tahun ini diperkirakan hanya mencapai 700 ribu orang. Jumlah ini jauh dari target ambisius yang ditetapkan pemerintah daerah, yaitu 1 juta wisatawan.
Sebagian besar kunjungan tersebut terjadi pada masa high season antara Juli hingga September, dengan rata-rata kedatangan mencapai 3.000 hingga 5.000 wisatawan per hari. Namun, setelah masa puncak tersebut, angka kunjungan perlahan menurun menjadi 2.000 hingga 3.000 per hari menjelang akhir tahun, dan lebih didominasi wisatawan domestik.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata telah berupaya keras untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. Sejumlah langkah strategis seperti pengadaan berbagai event, perbaikan fasilitas wisata, peningkatan promosi, dan kolaborasi dengan pelaku industri pariwisata telah dilakukan. Namun, langkah-langkah ini tampaknya belum cukup untuk mengimbangi dinamika pasar pariwisata global dan regional.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah ketergantungan pada wisatawan asing selama musim puncak. Ketika wisatawan asal Eropa mendominasi masa high season, wisatawan domestik hanya mengisi kekosongan pada periode akhir tahun seperti libur Natal dan Tahun Baru. Pola ini menunjukkan masih lemahnya diversifikasi pasar wisata di Lombok Utara.
Selain itu, isu kenyamanan dan pelayanan menjadi perhatian utama. Penumpukan wisatawan di pintu masuk menuju tiga Gili – Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air – masih sering terjadi, terutama pada periode tertentu. Hal ini mengurangi kualitas pengalaman wisatawan, yang pada akhirnya dapat memengaruhi keputusan mereka untuk kembali berkunjung.
Pemerintah optimis situasi dapat membaik tahun depan jika tidak ada gangguan besar seperti bencana alam atau pandemi. Namun, tantangan besar tetap ada: bagaimana Lombok Utara dapat menarik lebih banyak wisatawan sepanjang tahun, tidak hanya pada masa puncak?
Dengan potensi besar yang dimiliki oleh kawasan Gili dan destinasi lainnya di KLU, langkah-langkah strategis yang lebih terarah diperlukan untuk mencapai target ambisius tersebut. Fokus pada peningkatan kualitas layanan, diversifikasi pasar, dan promosi yang lebih agresif ke segmen domestik serta regional bisa menjadi kunci untuk mewujudkan target 1 juta wisatawan dalam waktu dekat.
Apakah Lombok Utara mampu bangkit dan merebut pasar wisata yang lebih luas? Jawabannya bergantung pada komitmen dan inovasi seluruh pihak yang terlibat.