Tanjungtv.com – Desa Tanjung, sebuah desa di jantung Kabupaten Lombok Utara (KLU), telah mencuri perhatian nasional setelah resmi menyandang gelar Desa Sadar Hukum. Gelar ini tidak hanya jadi prestasi, tapi juga cerita inspiratif bagaimana masyarakat desa mampu membuktikan bahwa patuh hukum bukan sekadar slogan, melainkan gaya hidup. Penetapan ini diumumkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI pada Agustus lalu, bersamaan dengan tiga desa lainnya di KLU: Pemenang Barat, Bentek, dan Bayan.
Desa Tanjung: Bukti Hidup Perjuangan Hukum
Kepala Desa Tanjung, Budiawan, dengan bangga menyampaikan bahwa gelar ini bukanlah hadiah semata. “Ini adalah hasil kerja keras seluruh elemen masyarakat. Penilaian dari tim Kemenkumham itu ketat sekali. Mereka datang langsung ke lapangan untuk menganalisa dan memberikan penyuluhan,” ungkapnya dengan senyum lebar saat ditemui Jumat (13/12).
Desa Tanjung menjadi bintang baru di KLU, bukan karena alasan biasa. Gelar ini menandakan bahwa masyarakat Tanjung telah memahami dan menerapkan prinsip-prinsip hukum dalam kehidupan sehari-hari. Budiawan bahkan menyebut, setiap sosialisasi dan kunjungan pemerintah desa selalu diselingi ajakan untuk “taat hukum dan jaga nama baik desa.”
“MINIM MASALAH, MAXIM KEHARMONISAN”
Dengan status Desa Sadar Hukum, Budiawan berharap masyarakat semakin menginternalisasi semangat hidup harmonis. “Kalau kita taat hukum, persoalan yang berujung ke jalur hukum pasti minim. Itu sudah terlihat di desa kita,” tambahnya. Pernyataan ini diamini oleh warga desa, yang menyebut suasana Desa Tanjung kian kondusif. Bahkan, beberapa warga bercanda, “Di Tanjung, bahkan kucing-kucing pun tahu aturan, apalagi manusianya!”
Empat Desa, Satu Harapan Besar
Sebagai Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKAD) KLU, Budiawan juga punya ambisi lebih besar. Ia berharap desa-desa lain di KLU mau mengikuti jejak Tanjung. “Desa-desa lain bisa kok, asal mau aktif. Koordinasi saja ke Bagian Hukum Setda KLU, nanti bisa diusulkan ke Kanwil Kemenkumham NTB,” jelasnya dengan penuh antusiasme.
Program Desa Sadar Hukum ini memang bukan sekadar gelar, melainkan peluang besar untuk desa-desa lain meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Mimpi saya, suatu hari nanti seluruh desa di KLU ini jadi Desa Sadar Hukum. Kalau semua desa taat hukum, apa sih yang nggak bisa kita capai?” tandas Budiawan.
Netizen Heboh: “Tanjung Next Level!”
Penetapan Desa Tanjung sebagai Desa Sadar Hukum juga menuai reaksi hangat di media sosial. Tagar #TanjungDesaHukum mendadak trending di NTB, dengan ribuan komentar positif dari warganet. Banyak yang memuji langkah Tanjung sebagai contoh nyata bagaimana desa bisa berkembang bukan hanya dari sisi ekonomi, tapi juga budaya hukum.
“Warga Tanjung harus bikin tutorial di YouTube nih, gimana caranya jadi Desa Sadar Hukum! Luar biasa,” tulis salah satu pengguna Twitter. Sementara itu, warga desa lain di KLU mulai berbondong-bondong mengajukan pertanyaan ke perangkat desanya tentang cara menjadi Desa Sadar Hukum.
Budiawan: “Desa Tanjung Baru Mulai”
Meski sudah diakui sebagai Desa Sadar Hukum, Budiawan menegaskan bahwa ini baru awal dari perjalanan panjang. Ia berkomitmen untuk terus mendorong kesadaran hukum di kalangan masyarakat. “Status ini bukan akhir, tapi awal. Kita akan terus sosialisasikan pentingnya hukum, supaya Desa Tanjung jadi desa percontohan hukum di NTB, bahkan nasional,” katanya penuh semangat.