Tanjungtv.com – Angin kencang, gelombang tinggi, dan cuaca ekstrem jadi tamu tak diundang di penghujung tahun ini. Tapi nyali wisatawan tampaknya belum tentu surut! Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara (KLU) memprediksi angka kunjungan ke destinasi primadona Gili Tramena (Gili Trawangan, Meno, dan Air) selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 hanya berkisar 2.000 wisatawan per hari.
Kepala Dinas Pariwisata KLU, Dende Dewi Tresni Budi Astuti, mengakui bahwa angka kunjungan di awal Desember ini sedang loyo. “Sekarang ini sudah masuk high season, tapi kunjungan hanya berkisar di angka 900-950 wisatawan per hari. Ini penurunan yang cukup signifikan dibanding beberapa bulan terakhir,” ungkapnya saat ditemui pada Selasa (17/12).
Lebih lanjut, Dende menjelaskan bahwa kunjungan kali ini didominasi oleh wisatawan asal Australia yang berangkat dari Bali menggunakan kapal cepat. “Biasanya saat Nataru angka kunjungan bisa melonjak sampai 2.000 per hari, mayoritas wisatawan domestik. Tahun ini kita berharap bisa lebih, atau minimal sama,” imbuhnya.
Meski optimis, ada satu hal yang menjadi momok: cuaca ekstrem! Musim liburan yang seharusnya syantik malah dikawal badai angin dan gelombang yang bikin nyali ciut. Tapi tenang, Dinas Pariwisata sudah siap tempur demi kenyamanan wisatawan. “Kita sudah berkoordinasi dengan stakeholder terkait, mulai dari TNI, Polri, SAR, BPBD, dan lainnya untuk memastikan wisatawan tetap aman dan nyaman selama liburan,” tegas Dende.
Berharap Cuan, Bukan Hanya di Gili
Dende juga menyoroti pentingnya penyebaran kunjungan wisatawan ke lokasi lain di Lombok Utara. Jangan sampai semua telur dimasukkan ke satu keranjang. “Kita berharap bukan hanya Gili Tramena yang ramai. Objek wisata lain seperti Senaru di Kecamatan Bayan juga perlu perhatian. Minimal ada kunjungan, meskipun hanya sekadar singgah,” ujarnya.
Namun sayangnya, sejauh ini wisata Senaru lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal. “Belum banyak yang menginap di sana, tapi paling tidak ada pergerakan ekonomi,” tambahnya.
Target 1 Juta Wisatawan: Mimpi yang Nyaris Tercapai
Meski angka kunjungan ke Gili Tramena tak semoncer harapan, Dende tetap memandang 2024 dengan penuh optimisme. Target 1 juta wisatawan memang belum bisa direalisasikan tahun ini, tapi tak berarti tanpa kemajuan. Hingga November, jumlah kunjungan sudah mencapai 731.000 wisatawan.
“Kalau berdasar RPJMD kita sudah melampaui target yang hanya 39.000 kunjungan. Cuma kita tetap berharap bisa sampai 1 juta kunjungan, tapi tahun ini belum bisa,” beber Dende.
Namun, 2025 diprediksi bakal jadi tahun kebangkitan. Infrastruktur diperbaiki, bantuan pemerintah pusat mengalir, dan kerja sama dengan Asosiasi Kapal Cepat Indonesia (Akacindo) untuk integrasi tiket masuk wisata dipastikan akan memuluskan alur wisatawan ke Gili.
Cuaca Ekstrem vs Tekad Liburan
Cuaca boleh ekstrem, tapi manusia mana yang tahan liburan di rumah terus? Logika ini yang jadi pegangan Dinas Pariwisata KLU. “Kalau liburan panjang, orang pasti bosan di rumah. Otomatis mereka akan mencari tempat liburan, dan Gili Tramena tetap jadi pilihan utama. Minimal 1.500 wisatawan per hari pasti bisa,” tegas Dende penuh keyakinan.
Dengan strategi yang sudah digodok, Dinas Pariwisata KLU berharap tak hanya Gili yang ramai, tapi semua destinasi di Lombok Utara ikut kecipratan berkah Nataru. Soal cuaca? Biarkan para stakeholder yang berjibaku. Wisatawan, tinggal siapin kacamata hitam, sunblock, dan tiket kapal cepat! Gili Tramena menanti kalian, badai atau tidak badai!
Gili Tramena: Tetap Primadona, Tapi Butuh Perhatian
Sebagai magnet pariwisata Lombok Utara, Gili Tramena memang tak pernah kehilangan pesona. Tapi, seperti kata pepatah, tak ada yang abadi tanpa perbaikan. Infrastruktur, pelayanan wisata, hingga experience wisatawan perlu terus dipoles agar Gili tetap on the top list.
Akhir kata, kalau liburan Nataru ini kalian masih galau antara rebahan atau pergi, ingat satu hal: Gili Tramena tetap eksotis meski cuaca sok galak!