Tanjungtv.com – Siapa sangka, di balik upaya heroik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Lombok Utara (KLU) dalam melawan api, menyelamatkan warga, dan menghadapi ancaman ular berbisa, mereka masih harus berjibaku dengan kendaraan yang “lebih tua dari semangat mereka sendiri.” Tahun depan, harapan besar muncul: sebuah armada baru yang menjadi impian.
Kepala Dinas Damkar KLU, Suhardi, mengungkapkan bahwa pengadaan satu unit mobil damkar baru sudah masuk usulan tahun 2025. Namun, seperti mimpi yang tergantung di awan, persetujuan dari pimpinan masih dinanti. “Kita butuh pengadaan armada baru karena yang ada sekarang sudah tidak layak,” katanya dengan nada harap-harap cemas.
Dari lima kendaraan yang dimiliki saat ini, hanya tiga yang masih layak digunakan. Sisanya? “Sering mogok, lebih sering jadi penghuni bengkel daripada jalan,” ujarnya sambil tersenyum getir. Tidak hanya membuang waktu, kendaraan tua ini juga telah menguras biaya perawatan yang tak sedikit. “Hidup sebentar, mati lagi. Kalau mesin bisa bicara, mungkin mereka minta pensiun,” tambahnya dengan nada bercanda.
Menanti Restu Anggaran
Pengadaan armada baru memang menjadi angin segar bagi Dinas Damkar KLU. Namun, Suhardi tidak menutup mata pada realita keuangan daerah. “Kita paham kondisi keuangan daerah. Kalau tidak disetujui, ya apa boleh buat. Tapi kita sudah laporkan kebutuhan ini,” katanya dengan sikap legawa.
Menurutnya, dua armada yang tidak layak pakai itu telah diusulkan untuk dihapus dari aset daerah. Bahkan, jika memungkinkan, kendaraan tua tersebut akan dilelang. “Daripada terus-terusan jadi beban anggaran, lebih baik dilelang. Tapi tentu saja ini butuh proses,” jelas Suhardi.
Damkar: Lebih dari Sekadar Pemadam Api
Bagi sebagian orang, Dinas Damkar mungkin hanya identik dengan sirine dan semburan air saat kebakaran terjadi. Namun, Suhardi menegaskan bahwa tugas mereka jauh lebih luas. “Kita tidak hanya memadamkan api. Tugas kita termasuk menyelamatkan warga dari pohon tumbang, menangkap ular, hingga membantu melepas cincin yang nyangkut di jari,” tuturnya.
Ia bercerita bahwa mobil damkar sering digunakan untuk evakuasi pohon tumbang yang menghalangi jalan. Bahkan, dalam beberapa kasus unik, timnya harus menangkap tawon ganas yang mengancam warga. “Damkar ini seperti superhero. Bedanya, kami tidak punya jubah, tapi butuh mobil yang bisa diandalkan,” candanya.
Perjuangan Damkar dan Harapan Warga
Bagi masyarakat KLU, Damkar adalah garda depan dalam berbagai kondisi darurat. Namun, tanpa armada yang memadai, mereka seperti petarung tanpa senjata. “Kami ini sering kali dipanggil di tengah malam, bahkan saat hujan deras. Tapi kalau kendaraan mogok di tengah jalan, itu bikin frustrasi,” ungkap salah satu anggota tim Damkar yang tidak ingin disebutkan namanya.
Harapan besar kini bertumpu pada usulan anggaran 2025. Sebuah mobil damkar baru tidak hanya akan meningkatkan responsivitas, tetapi juga memberikan rasa aman bagi masyarakat. “Kalau mobil baru ini disetujui, kami akan lebih cepat dan efektif membantu masyarakat,” ujar Suhardi penuh semangat.
Mimpi di Tengah Realita
Suhardi tahu betul bahwa pengadaan mobil damkar bukan hal yang mudah di tengah keterbatasan anggaran daerah. Namun, ia tetap optimis. “Kita tidak bisa memaksakan, tapi harapan itu selalu ada. Yang penting, kita terus berupaya,” katanya.
Bagi Damkar KLU, kendaraan tua mereka bukan alasan untuk menyerah. Setiap panggilan darurat adalah panggilan tanggung jawab, meskipun terkadang mereka harus melawan keterbatasan. “Kami akan terus melayani masyarakat, apa pun kondisinya. Tapi ya, tolonglah, beri kami senjata yang layak,” pungkas Suhardi dengan tawa kecil, penuh harap.
Apakah tahun 2025 akan menjadi tahun baru dengan armada baru bagi Damkar KLU? Warga hanya bisa menunggu dan mendukung, sambil terus berharap bahwa pahlawan mereka di jalanan akan mendapat perhatian yang pantas.