Jagung Berpangkat, Polres Lombok Utara Jadi Petani Dadakan Demi Ketahanan Pangan!

banner 120x600
banner 468x60


Tanjungtv.com – Di balik seragam gagah para polisi Polres Lombok Utara, siapa sangka mereka kini juga piawai memegang cangkul dan menebar pupuk? Di sebuah lahan kosong di area Mapolres, hamparan hijau tanaman jagung seluas 30 are tumbuh subur, menjadi saksi nyata partisipasi polisi dalam program Asta Cita Ketahanan Pangan pemerintah pusat.

“Kami ini bukan cuma menjaga keamanan, tapi juga ikut memastikan pangan masyarakat aman,” ujar Kabag SDM Polres KLU, AKP Agus Rachman, sembari menunjukkan barisan jagung yang mulai tumbuh gagah. Ia menjelaskan, tanaman jagung tersebut sudah berusia 30 hari. Perawatan dilakukan penuh disiplin, layaknya pengaturan lalu lintas. “Sudah dua kali kami pupuk. Semua mengikuti arahan dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Lombok Utara,” tambahnya.

banner 325x300

Menanam dengan Hati, Memanen dengan Harapan
Bukan hanya seremonial, proses penanaman ini didampingi secara langsung oleh DKP3 Lombok Utara. Artadi, salah satu pendamping dari DKP3, turut memberikan panduan teknis yang ternyata cukup rumit. “Pemupukan perdana harus dilakukan pada usia 10-20 hari setelah tanam. Satu genggam pupuk untuk tiga batang tanaman,” jelasnya dengan semangat layaknya guru di depan murid-murid baru.

Pendampingan dari DKP3 tak berhenti di situ. Artadi juga memastikan pemupukan lanjutan dilakukan pada usia 30 dan 45 hari agar hasil panen maksimal. “Kami juga berharap ini menjadi edukasi bagi masyarakat bahwa ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.

Kapolres Jadi ‘Komandan Sawah’
Kapolres Lombok Utara, AKBP Didik Putra Kuncoro, yang biasanya sibuk dengan operasi keamanan, kini terlihat menikmati peran barunya sebagai “komandan sawah.” Ia menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk dukungan konkret terhadap program ketahanan pangan nasional. “Kami berkomitmen penuh mendukung program presiden dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” tegasnya dengan penuh wibawa.

Namun, perjalanan ini tak selalu mulus. Tantangan cuaca hingga keterbatasan sumber daya menjadi ujian tersendiri. Tapi, berkat koordinasi apik antara Polres Lombok Utara dan DKP3, semua kendala dapat diatasi. “Kami berharap hasil panen ini memuaskan dan menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk turut serta menjaga ketahanan pangan,” tambah Kapolres.

Polisi Menginspirasi Masyarakat
Kegiatan ini bukan hanya soal hasil panen. Ini adalah simbol solidaritas, kerja sama, dan harapan baru di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Ketika polisi yang biasanya menangani pelanggaran hukum kini juga turun ke ladang, pesan moralnya jelas: semua pihak harus bersatu padu menjaga keberlanjutan hidup bersama.

“Kalau polisi saja bisa menanam jagung, masyarakat pasti bisa lebih dari itu!” ujar salah satu warga yang datang melihat langsung hamparan jagung di Mapolres. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil panen jagung, tetapi juga menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa setiap langkah kecil sangat berarti untuk ketahanan pangan nasional.

Dengan semangat dan dedikasi ini, siapa yang butuh superhero dengan jubah kalau kita punya polisi dengan cangkul? Jagung-jagung di Mapolres Lombok Utara kini bukan hanya tanaman, tapi juga simbol perjuangan. Siapakah yang akan panen lebih dulu, polisi atau masyarakat? Kita tunggu saja!

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *