Sukses Kemah Kader Posyandu 2024, BKOW NTB Siap Gebrak Program 2025

banner 120x600
banner 468x60

tanjungtv,com —Kemah Kader Posyandu (KKP) BKOW Provinsi NTB yang sukses digelar pada 14-15 Desember 2024 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan menjadi salah satu momen penting di penghujung tahun. Sebagai langkah lanjutan, Ketua Umum BKOW NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., secara resmi membubarkan panitia KKP pada Kamis (11/1/2025) dalam sebuah acara yang penuh kehangatan di Labuhan Haji, Lombok Timur.

Acara pembubaran panitia ini tak hanya menjadi ajang penutupan, tetapi juga momen temu kangen bagi seluruh pengurus yang telah bekerja keras demi suksesnya KKP jilid II. Dengan suasana yang santai, para pengurus berbagi cerita dan refleksi atas perjalanan program tersebut.

banner 325x300

Apresiasi Ketua Umum untuk KKP yang Berhasil

Dalam sambutannya, Sitti Rohmi menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh tim. Menurutnya, keberhasilan KKP bukan hanya soal jumlah peserta, tetapi juga dampak nyata yang dihasilkan, terutama dalam mengatasi masalah stunting dan pernikahan anak. “Kita berhasil melibatkan kader-kader terbaik dari seluruh Pulau Lombok untuk fokus pada pemberian Makanan Pendamping Stunting (MPS) berupa telur di posyandu desa. Ini adalah langkah kecil dengan hasil yang besar,” ujarnya.

Keberhasilan ini, lanjutnya, menjadi motivasi bagi BKOW untuk terus berinovasi. “Kita tidak berhenti di sini. Ini baru awal dari perjalanan panjang untuk mewujudkan NTB yang lebih sehat dan kuat,” tambahnya.

KKP: Jawaban untuk Isu Perempuan dan Anak

Kemah Kader Posyandu bukan sekadar program biasa; ia menjadi solusi konkret atas permasalahan mendesak yang dihadapi perempuan dan anak di NTB. Data menunjukkan bahwa angka stunting dan pernikahan dini di wilayah ini masih relatif tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Melalui KKP, kader-kader posyandu diberikan pelatihan intensif mengenai edukasi gizi, perawatan anak, dan pencegahan pernikahan dini.

Rencana Besar untuk 2025: Perluasan Jangkauan dan Inovasi

Sitti Rohmi juga mengungkapkan rencana besar BKOW NTB untuk tahun mendatang. Melihat antusiasme peserta, ia berharap program KKP dapat menjadi agenda rutin yang melibatkan kader dari seluruh kabupaten/kota di NTB. Selain itu, BKOW juga berencana menggandeng lebih banyak organisasi masyarakat yang tergabung dalam BKOW untuk mendukung pelaksanaan KKP.

“Jika pemerintah, khususnya Dinas DP3AP2KB, terus memberikan perhatian dan dukungan, kami siap memperluas cakupan kader yang diundang. Tidak hanya Pulau Lombok, tapi juga Sumbawa dan daerah lain di NTB. Dengan begitu, dampaknya akan lebih luas,” ungkapnya.

Inovasi juga menjadi kata kunci untuk KKP selanjutnya. Salah satu rencana yang disiapkan adalah memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan pelatihan jarak jauh bagi kader yang tidak bisa hadir langsung. Dengan cara ini, BKOW ingin memastikan bahwa informasi dan edukasi bisa menjangkau daerah-daerah terpencil.

Membentuk Gerakan Sosial yang Berkelanjutan

KKP juga diharapkan menjadi gerakan sosial yang berkelanjutan. Program ini telah membuka mata banyak pihak akan pentingnya kolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan sosial. Dengan fokus pada isu-isu seperti stunting dan pernikahan anak, BKOW NTB menunjukkan bahwa perubahan nyata dimulai dari komunitas kecil yang diberdayakan.

“Kemah ini adalah cerminan bagaimana perempuan bisa menjadi motor penggerak perubahan. Dari posyandu, kita membangun NTB yang lebih baik, mulai dari akar rumput,” ujar Sitti Rohmi.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah, organisasi masyarakat, hingga sektor swasta. “Jika semua pihak bergerak bersama, saya yakin angka stunting bisa kita tekan, dan perempuan NTB bisa semakin berdaya,” tegasnya.

Penutup yang Hangat, Harapan yang Menginspirasi

Acara pembubaran panitia ini ditutup dengan sesi foto bersama dan makan siang bersama yang penuh keakraban. Dalam suasana santai tersebut, para peserta kembali mengenang momen-momen di KKP sambil merencanakan langkah ke depan.

Sitti Rohmi, dalam pesan terakhirnya, mengingatkan bahwa perjalanan KKP tidak berhenti di sini. “Kita punya tanggung jawab untuk terus berbuat. Jangan berhenti belajar, jangan berhenti berjuang. Bersama, kita bisa,” tuturnya.

BKOW NTB kembali membuktikan bahwa mereka adalah garda terdepan dalam memimpin perubahan sosial di NTB. Dengan semangat baru dan rencana besar untuk 2025, mereka siap melangkah lebih jauh, menjangkau lebih banyak, dan menginspirasi lebih luas. KKP 2024 mungkin telah selesai, tetapi gerakannya baru saja dimulai.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *