Tanjungtv.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menunjukkan langkah proaktif dalam menghadapi tantangan informasi digital dengan membentuk relawan pengawas dari kalangan generasi Milenial dan Z. Program yang dinamakan Sahabat Online Bawaslu (SOB) ini dideklarasikan di Hotel Lombok Raya kemarin (25/9). SOB diharapkan menjadi ujung tombak dalam upaya melawan penyebaran hoaks yang marak beredar, terutama menjelang Pilkada NTB 2024.
Ketua Bawaslu NTB, Itratip, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas inisiatif yang dilakukan. “Alhamdulillah, langkah pembentukan SOB ini adalah upaya kami dalam memitigasi penyebaran informasi hoaks di tahapan kampanye Pilkada NTB 2024. Dari Bawaslu di Indonesia, ini adalah yang pertama,” jelasnya. Dengan tagline “memberantas hoaks sampai ke akar-akarnya,” SOB diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam mengawasi kampanye di ranah digital, khususnya media sosial.
Di tengah keterbatasan jumlah pengawas resmi, Itratip menyadari pentingnya melibatkan generasi Z dalam kerja-kerja pengawasan di media sosial. “Deklarasi ini adalah respons atas peningkatan penyebaran hoaks dari pemilu ke pemilu. Jika dibiarkan, hoaks bisa menjadi problem sosial yang serius di masyarakat kita, yang masih sulit membedakan antara berita fakta dan hoaks,” tegasnya.
SOB yang terdiri dari ratusan anak muda NTB, mewakili berbagai organisasi kepemudaan, BEM se-NTB, hingga konten kreator atau influencer, diharapkan dapat menjadi kekuatan baru dalam menangkal hoaks dan menciptakan konten yang mendidik masyarakat. “Mereka tidak hanya sebagai pengawas, tapi juga pencipta konten yang bisa mengedukasi masyarakat agar dapat membedakan mana fakta dan mana hoaks,” tambah Itratip.
Para relawan SOB juga telah mendapatkan serangkaian pelatihan intensif selama tiga hari terakhir. Mereka diajari pengetahuan dasar tentang hoaks dan teknik untuk menangkalnya di media sosial, sekaligus diajak memahami betapa pentingnya menjaga integritas informasi di tengah gelombang digital. “Kami berharap tim siber SOB ini bisa secara aktif menyebarkan informasi positif sekaligus melawan hoaks,” jelasnya lebih lanjut.
Salah satu relawan, Fadli Ridha, yang juga seorang konten kreator dari Lombok Timur, menyambut baik inisiatif Bawaslu NTB ini. “Pembentukan SOB ini sangat bagus dan inovatif. Kami sebagai konten kreator memiliki tanggung jawab besar untuk membantu menciptakan Pilkada yang damai dan bebas dari ujaran kebencian serta informasi sesat,” ujar Fadli dengan penuh semangat.
Fadli juga menekankan komitmennya untuk mengaplikasikan materi yang ia pelajari selama pelatihan. Ia menyadari bahwa potensi penyebaran informasi sesat di jagat maya sangat besar dan mungkin terjadi selama Pilkada 2024. “Kami merasa menjadi bagian penting dalam upaya menangkal hoaks ini. Dengan kemampuan kami dalam menciptakan konten di media sosial, kami akan selalu berada di garis depan bersama Bawaslu NTB,” tambahnya.
Deklarasi SOB bukan hanya langkah strategis untuk Pilkada 2024, tetapi juga mencerminkan kesadaran akan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga integritas proses demokrasi di era digital. Dengan relawan muda yang bersemangat dan terlatih, Bawaslu NTB berharap dapat menghadirkan pengawasan yang efektif dan inovatif di ranah maya.
Generasi Milenial dan Z kini menjadi kekuatan baru dalam menjaga proses demokrasi yang bersih dan transparan, dan SOB menjadi wadah bagi mereka untuk berkontribusi secara langsung dalam melawan hoaks dan menjaga ketenangan Pilkada NTB 2024.