Babak Baru Hilirisasi Industri Mineral Nasional Dimulai dengan Peresmian Dua Smelter di Indonesia

peresmian selter AMMAN
banner 120x600
banner 468x60

tanjungtv.com_ Indonesia kini memasuki babak baru dalam hilirisasi industri mineral dengan diresmikannya dua smelter besar di sektor tembaga. Pada Senin, 23 September 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan smelter tembaga dan pemurnian logam mulia PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) di Kabupaten Sumbawa Barat, serta smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur. Peresmian ini menjadi langkah signifikan dalam upaya pemerintah untuk memajukan industri pertambangan Indonesia, terutama dalam pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa peresmian smelter AMMAN merupakan simbol penting bagi Indonesia dalam memajukan hilirisasi industri tembaga. “Dengan diresmikannya smelter AMMAN, Indonesia telah memasuki babak baru dalam hilirisasi industri, dan kita siap menyongsong masa depan sebagai negara industri maju yang mampu mengelola sumber daya alamnya sendiri,” ujar Presiden Jokowi. Ia berharap, keberadaan smelter ini dapat memberikan efek berlipat bagi masyarakat setempat, terutama dalam meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumbawa Barat dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

banner 325x300

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa smelter ini merupakan pencapaian penting bagi pengusaha nasional. “AMMAN adalah perusahaan yang menorehkan sejarah dengan menjadi yang pertama dalam membangun hilirisasi sektor tembaga di Indonesia,” kata Bahlil. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dalam memastikan keberhasilan proyek hilirisasi ini.

Smelter Amman: Megaproyek dengan Teknologi Terdepan

Presiden Komisaris PT AMMAN, Hilmi Panigoro, dalam pidatonya menyatakan bahwa pembangunan smelter AMMAN merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang dirampungkan dalam waktu 14 bulan. “Ini adalah salah satu proyek konstruksi smelter tercepat di dunia untuk ukuran proyek serupa. Pencapaian ini tidak lepas dari dukungan penuh pemerintah, karyawan, mitra bisnis, dan masyarakat yang terlibat,” ujar Hilmi.

Smelter AMMAN dilengkapi dengan teknologi canggih Double Flash Smelting, yang menggabungkan proses flash smelting dan flash converting. Teknologi ini memungkinkan AMMAN untuk memproduksi tembaga berkualitas premium dengan standar keselamatan tertinggi dan memperhatikan kelestarian lingkungan. AMMAN juga melibatkan sekitar 7.000 tenaga kerja dalam pembangunan smelter, dengan 80 persen berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk dari Provinsi NTB.

Smelter ini dirancang untuk menampung kapasitas input hingga 900 kiloton konsentrat tembaga per tahun dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa mendatang. Produksi katoda tembaga pertama dijadwalkan pada kuartal keempat 2024, dengan output mencapai 222 kiloton katoda tembaga berkualitas tinggi dan kemurnian 99,99 persen. Selain tembaga, smelter ini juga akan memproduksi logam mulia seperti emas, perak, dan selenium.

Smelter Freeport di Gresik: Proyek Hilirisasi Senilai Rp 56 Triliun

Setelah meresmikan smelter AMMAN, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanan ke Gresik, Jawa Timur, untuk meresmikan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan ekonomi khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). Smelter ini merupakan bagian dari proyek hilirisasi pertambangan yang dimulai pada 2017, dengan nilai investasi mencapai Rp 56 triliun. Presiden Jokowi menuturkan bahwa pembangunan smelter ini berjalan tidak mudah, namun berkat kerja keras, proyek tersebut bisa direalisasikan.

Smelter PTFI diharapkan dapat mendongkrak pendapatan negara hingga Rp 80 triliun per tahun. “Dengan keberadaan smelter ini, Indonesia mampu memperkuat posisinya dalam rantai pasok global tembaga dan mengoptimalkan sumber daya alam kita untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Jokowi. Proyek ini juga diharapkan mendorong percepatan hilirisasi industri pertambangan di Indonesia dan memberikan dampak ekonomi yang luas.

Efek Multiplier bagi Daerah dan Masyarakat

Kehadiran dua smelter besar ini diyakini akan memberikan multiplier effect bagi masyarakat dan daerah setempat, baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Presiden Jokowi berharap agar pembangunan smelter ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan PDRB daerah. Ia juga mengapresiasi keterlibatan masyarakat lokal dalam proses pembangunan smelter, terutama dalam pelatihan vokasi dan pemberdayaan tenaga kerja.

Dengan beroperasinya dua smelter tembaga besar ini, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam industri tembaga global. Babak baru hilirisasi industri mineral nasional telah dimulai, membuka peluang besar bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan mengoptimalkan sumber daya alam Indonesia untuk generasi mendatang.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *