Tanjungtv.com – Badan Urusan Logistik (Bulog) Lombok Timur memberikan jaminan ketersediaan beras yang memadai untuk masyarakat hingga awal 2025. Kepala Cabang Bulog Lombok Timur, Suhermansyah, menegaskan bahwa stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai lebih dari 3.000 ton, jumlah yang dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan operasi pasar dan distribusi bantuan pangan pada Desember mendatang.
“Stok beras kami masih aman hingga tahun depan. Harga jual untuk beras medium atau SPHP saat ini adalah Rp 11.400 per kilogram atau Rp 57.000 per lima kilogram,” ungkapnya saat diwawancarai, Selasa (20/11). Langkah ini dipandang krusial untuk menjamin ketersediaan bahan pokok, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Namun, suasana politik menjelang Pilkada 2024 membuat Bulog Lombok Timur mengambil langkah tegas dengan menghentikan sementara kegiatan operasi pasar. Keputusan yang mulai berlaku sejak satu minggu lalu ini akan berlanjut hingga 27 November 2024, atau setelah Pilkada selesai.
“Cegah Operasi Pasar Jadi Alat Kampanye”
Suhermansyah menjelaskan bahwa penghentian sementara ini dilakukan untuk menjaga netralitas selama masa Pilkada. “Kami menghentikan sementara operasi pasar sebagai langkah antisipasi terhadap potensi penyalahgunaan kegiatan ini untuk kepentingan politik. Ini untuk menjaga netralitas dan kelancaran proses demokrasi,” jelasnya.
Awalnya, Bulog dan Dinas Perdagangan Lombok Timur berencana menggelar operasi pasar hingga akhir Desember. Operasi ini dirancang untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah permintaan yang meningkat. Namun, kebijakan penghentian sementara dianggap langkah strategis untuk menghindari manipulasi politik.
Instruksi Langsung dari Mendagri
Penghentian ini juga sesuai dengan instruksi langsung dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), yang mengingatkan pentingnya menjaga netralitas program pemerintah selama masa Pilkada. Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Lombok Timur, Saiful Wathan, menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan mencegah potensi penyalahgunaan bantuan.
“Penghentian ini adalah langkah antisipasi agar tidak ada pihak yang menggunakan kegiatan ini untuk kepentingan politik. Kita ingin memastikan kelancaran Pilkada tanpa gangguan,” tegas Saiful.
Komitmen Menjaga Stabilitas Harga
Meski operasi pasar dihentikan sementara, Bulog bersama pemerintah daerah tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran. Bulog memastikan akan terus memantau stok beras untuk menghindari kelangkaan dan lonjakan harga yang tak terkendali.
Setiap kali operasi pasar dilaksanakan, Bulog biasanya menyiapkan dua ton beras per lokasi, ditambah 200 kilogram gula dan 20 dus minyak goreng. Namun, pada November ini, distribusi bantuan beras dihentikan sementara sebagai bagian dari langkah antisipasi politik.
Dukungan Masyarakat dan Tantangan Pilkada
Penghentian sementara ini menuai beragam respons dari masyarakat. Sebagian warga mendukung langkah pemerintah untuk menjaga netralitas Pilkada, sementara yang lain mengkhawatirkan lonjakan harga di pasar akibat absennya operasi pasar.
Namun, pemerintah daerah optimistis bahwa dengan pengelolaan stok yang cermat, kebutuhan masyarakat tetap akan terpenuhi tanpa hambatan. “Kami memastikan tidak ada kekurangan stok hingga awal tahun depan,” tutup Suhermansyah.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah Lombok Timur dan Bulog serius dalam menjaga netralitas Pilkada sembari tetap berupaya menjaga kestabilan harga bahan pokok di tengah situasi politik yang dinamis.