Tanjungtv.com — Event internasional yang dinantikan, Soundtari Festival 2024, yang sedianya akan diselenggarakan di Gili Air, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, secara tiba-tiba dibatalkan tanpa alasan yang jelas. Acara yang dijadwalkan pada 1-3 November 2024 ini diharapkan menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara dan domestik, namun harus kandas setelah pengumuman resmi pembatalan dilakukan pada Jumat (11/10).
“Kami diberitahu dari pihak Event Organizer (EO) bahwa acara ini ditunda,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Dende Dewi Tresni Budi Astuti, dalam keterangannya. Meski begitu, Dende mengaku tidak mengetahui pasti alasan di balik penundaan yang mendadak ini.
Ketika ditanya apakah keputusan tersebut dipengaruhi oleh minimnya dukungan dari pemerintah daerah, Dende secara tegas menepis anggapan itu. “Bukan masalah dukungan dari Pemda. Justru kita sangat mendukung acara ini untuk mendongkrak pariwisata,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa Pemda telah memberikan dukungan dalam berbagai bentuk, termasuk membantu memfasilitasi koordinasi antara pihak EO dan instansi terkait.
Namun, Dende menambahkan bahwa dari sisi dukungan anggaran, Pemda belum bisa memenuhi harapan EO yang datang mendadak. “Ada proses anggaran yang harus dilalui. Kalau permintaannya mendadak, tentu sulit bagi kita untuk menyediakannya,” tambah Dende.
Pihak EO Soundtari Festival, Marcella, akhirnya memberikan klarifikasi terkait penundaan ini. Menurutnya, alasan utama di balik pembatalan adalah faktor cuaca yang diperkirakan tidak mendukung. “Kami putuskan untuk memundurkan acara ini ke 9-11 Mei 2025 karena pada awal November curah hujan diperkirakan sangat tinggi,” terang Marcella.
Festival yang digadang-gadang sebagai salah satu acara terbesar di Gili Air ini rencananya akan menampilkan penyanyi-penyanyi internasional dan tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Acara tersebut akan difokuskan pada malam hari dengan pemandangan Gili Air yang dihiasi ribuan lampu untuk memberikan kesan yang memukau para pengunjung.
Pemerintah Daerah, di sisi lain, menyatakan bahwa mereka tetap optimistis dengan potensi pariwisata Gili Air. “Kami mendukung penuh upaya promosi pariwisata melalui acara-acara seperti ini. Kita harus siap kapanpun Soundtari Festival jadi digelar, baik itu tahun depan atau setelahnya,” tutup Dende.
Kepastian ini tentu menjadi tamparan bagi para wisatawan dan pelaku usaha di Gili Air yang sudah bersiap menyambut lonjakan pengunjung. Meski demikian, pembatalan ini diharapkan memberi waktu lebih banyak untuk persiapan yang lebih matang sehingga Soundtari Festival di masa mendatang bisa benar-benar spektakuler.
Meskipun acara ini ditunda, Gili Air tetap bersinar dalam persiapan menuju Soundtari Festival 2025. Tantangan cuaca yang memaksa penundaan ini menjadi momentum untuk persiapan yang lebih baik dan diharapkan membawa dampak lebih besar bagi pariwisata Kabupaten Lombok Utara