Empas Menanga, Ribuan Warga ‘Serbu’ Muara Mual, Tradisi Syukur yang Jadi Ajang Silaturahmi Spektakuler!

banner 120x600
banner 468x60

Tanjungtv.com – Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, kembali menjadi pusat perhatian dengan ritual tahunan Empas Menanga di Menanga Mual yang digelar pada Kamis (12/12). Tradisi unik ini tidak hanya menarik warga setempat, tetapi juga memikat ribuan orang dari luar desa hingga luar Kecamatan Bayan. Mereka semua datang untuk menyaksikan salah satu warisan budaya yang kaya akan nilai spiritual dan kebersamaan.

Namun, jangan bayangkan acara ini sekadar seremoni biasa. Empas Menanga adalah kombinasi magis antara keindahan alam, spiritualitas, dan rasa syukur yang mendalam kepada Sang Pencipta. Bahkan, kehadiran Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu, bersama jajaran kepala OPD, memberikan sentuhan kehormatan dan kebanggaan bagi masyarakat.

banner 325x300

“Tradisi ini adalah bukti cinta kita terhadap warisan leluhur yang harus kita jaga dan lestarikan. Selain menjadi ajang syukur, ini adalah momen mempererat silaturahmi masyarakat Desa Akar-Akar dan sekitarnya,” ujar Djohan dengan nada penuh apresiasi.

Ajang Berburu Ikan dan Rindu
Tak hanya soal ritual, Empas Menanga juga menjadi ‘festival’ bagi para pemburu ikan. Dari ikan, udang, hingga sidat, Menanga Mual menjadi surga mendadak yang menggembirakan. Dengan 40 ribu ikan yang dilepas sebelumnya oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB bersama DKP3 KLU, tempat ini berubah menjadi ladang panen tak tertandingi.

“Orang-orang bukan hanya datang untuk ritual, tapi juga membawa jala, ember, dan semangat mencari rezeki. Semua orang bahagia, semua orang membawa pulang hasil tangkapan,” ujar Kepala Desa Akar-Akar, Budi Priyo Santoso, dengan senyum puas.

Budi juga menyebut bahwa acara ini menjadi semakin bermakna setelah Pilkada yang sempat memanaskan suasana. Empas Menanga menjadi momentum healing kolektif untuk mempererat hubungan antarwarga.

Tradisi yang ‘Hidup’ dan Viral
Menariknya, Empas Menanga tak hanya menjadi ajang lokal, tapi mulai menarik perhatian di media sosial. Foto-foto warga menangkap ikan dan momen kebersamaan di Menanga Mual sudah viral, membuat warganet dari berbagai daerah penasaran. Banyak yang menyebut tradisi ini sebagai kombinasi unik antara adat istiadat dan pesta rakyat.

“Siapa yang tidak ingin datang ke sini? Tradisinya indah, suasananya damai, dan ada hasil tangkapan yang bikin senang,” kata seorang pengunjung dari luar Kecamatan Bayan.

Pesan Bupati dan Harapan Masa Depan
Djohan Sjamsu berharap Empas Menanga bisa terus menjadi ikon budaya yang dikenal luas, bahkan hingga level nasional. “Kita harus bangga dengan budaya kita. Ini adalah harta yang tak ternilai. Siapa tahu suatu saat, kita bisa menjadikan acara ini sebagai daya tarik wisata yang mendunia,” tambahnya penuh optimisme.

Sebagai penutup, satu hal yang pasti: Empas Menanga adalah lebih dari sekadar ritual. Ia adalah perayaan kehidupan, rasa syukur, dan kebersamaan yang membuat Desa Akar-Akar layak menjadi inspirasi.

Jadi, jika Anda melewatkan acara ini tahun ini, pastikan Anda sudah menandai kalender untuk tahun depan. Karena di Desa Akar-Akar, syukur dan kebersamaan tidak hanya dirasakan, tetapi juga dirayakan dengan cara yang luar biasa!

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *