Gili Meno Menggugat, Warga dan Pekerja Desak Pemkab Hentikan Pembangunan PT TCN dan Pasang Pipa Air Bersih.

banner 120x600
banner 468x60

Tanjungtv.com – Aksi demo berlangsung di Dusun Gili Meno, Desa Gili Indah, ketika warga dan pekerja pariwisata di kawasan ini menggelar protes keras menolak keberadaan PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) yang dinilai merusak lingkungan. Dalam aksi tersebut, masyarakat juga mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara melalui PDAM Dayan Gunung untuk segera memasang instalasi pipa air bersih dari daratan Pulau Lombok menuju Gili Meno, guna mengatasi krisis air bersih yang semakin parah.

Seorang warga setempat, Hery, dalam orasinya menyatakan bahwa tindakan PT TCN sudah mengganggu keseimbangan lingkungan Gili Meno, serupa dengan apa yang terjadi di Gili Trawangan. “Kami masyarakat Gili Meno menolak TCN masuk karena mereka sudah merusak lingkungan kami. Kami ingin pemerintah mengalirkan pipa bawah laut seperti di Gili Air ke Gili Meno,” ujar Hery lantang.

banner 325x300

Aksi demo ini digerakkan oleh kekhawatiran masyarakat terhadap kerusakan lingkungan yang diduga kuat disebabkan oleh PT TCN. Hery mengungkapkan, pihaknya mendesak KPK untuk segera menuntaskan kasus PT TCN yang dianggap mengancam keberlangsungan pariwisata di Gili Meno. “Kami juga mendorong KPK untuk segera mengusut tuntas kasus ini agar pariwisata kita bisa diselamatkan dari kerusakan akibat aktivitas TCN,” tegasnya.

Menurut Hery, kehadiran KPK di Gili Meno memberikan harapan baru bagi masyarakat. Warga merasa bahwa tindakan tegas sangat dibutuhkan untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proyek-proyek yang dijalankan oleh PT TCN. Hingga saat ini, belum ada upaya konkret dari PT TCN untuk membersihkan dampak buruk yang ditimbulkannya. “Mereka bilang akan menyedot lumpur-lumpur yang sudah mencemari lingkungan kami, tapi sampai saat ini belum ada tindakan. Kami mendukung penuh KPK untuk mengusut tuntas kasus ini,” tambahnya.

Tidak hanya soal kerusakan lingkungan, aksi ini juga dipicu oleh lambannya penanganan masalah air bersih oleh pemerintah daerah. Hery menegaskan bahwa masyarakat sudah geram dengan lambatnya pemasangan instalasi pipa air bersih yang sangat dibutuhkan oleh warga di pulau ini. “Kita di sini bukan krisis air lagi, tapi sudah darurat air. Sudah belasan ternak warga yang mati karena tidak ada air. Kalau terlalu lama, bisa-bisa kami juga yang mati,” ujarnya penuh emosi.

Indra Andika, seorang pekerja pariwisata di Gili Meno, turut menyuarakan kegelisahannya. Baginya, sektor pariwisata adalah mata pencaharian utama warga setempat, sehingga lingkungan bawah laut yang menjadi daya tarik utama wisatawan harus dijaga dengan baik. “Tentu ini harus dijaga agar tamu yang datang berkelanjutan. Jangan sampai mereka enggan datang karena melihat rusaknya lingkungan bawah laut yang selama ini jadi primadona,” jelas Indra.

Aksi demo ini, menurut Indra, bukan lagi soal dugaan, melainkan fakta kerusakan lingkungan yang jelas terlihat di sekitar Gili Meno. “Sudah jelas kita lihat merusak lingkungan, bukan menduga lagi. Jadi, semua bergeraklah hatinya untuk melakukan aksi demo tadi,” pungkasnya.

Masyarakat berharap agar Pemkab Lombok Utara dapat bertindak cepat dan tepat dalam menangani persoalan air bersih serta menghentikan segala bentuk aktivitas PT TCN yang dianggap merugikan. Mereka juga menekankan pentingnya perlindungan lingkungan sebagai modal utama dalam mempertahankan pariwisata berkelanjutan di Gili Meno.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *