Tanjungtv.com – Lombok Utara lagi jadi primadona! Kalau diibaratkan orang, kabupaten ini sudah jadi rebutan banyak ‘jodoh’ alias investor. Gimana nggak, nilai investasi di KLU (Kabupaten Lombok Utara) tembus Rp 20 triliun dalam kurun waktu tiga tahun terakhir! Wow! Sudah ada 12.007 perusahaan yang “mengantre” masuk ke daerah ini.
“Lombok Utara itu nyaman, aman, dan potensial. Makanya, jadi incaran para investor,” ujar Erwin Rahadi, Sekretaris Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP-Naker) KLU, sambil memamerkan data.
Bukan Main-Main!
Tahun 2023 saja, nilai investasi menembus Rp 1 triliun lebih. Nah, bagaimana dengan tahun 2024? Data resmi belum keluar, tapi Erwin memastikan tren ini terus meroket bak roket NASA. “Selama Desember 2024 ini saja, kita sudah menerbitkan 144 NIB (Nomor Induk Berusaha),” katanya.
Bukan kaleng-kaleng, dari jumlah itu 142 NIB berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), sementara dua NIB dari Penanaman Modal Asing (PMA). Meski jumlah PMA kecil, nilai investasinya jumbo! Bahkan ada yang nyelonong masuk dengan nilai Rp 25 miliar.
“Kita buka pintu selebar-lebarnya. Tidak hanya untuk tiga gili (Trawangan, Meno, Air), tapi ada banyak objek wisata dan usaha lain yang menjanjikan,” tambah Erwin.
Warga KLU: Jaga Kenyamanan, Jangan Sampai Bikin ‘Geger’
Kebanggaan ini tentu bukan cuma dirasakan oleh pemerintah. Warga Lombok Utara pun ikut senyum-senyum tipis melihat daerahnya jadi primadona investasi. Tapi ada juga yang khawatir.
Sairi, salah satu warga KLU, berpesan penting. “Investasi ini bagus. Kita semua bersyukur daerah kita dilirik. Tapi jangan lupa kenyamanan dan keamanan harus dijaga. Jangan sampai investor justru pulang dengan kesan buruk,” harapnya.
Menurutnya, bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tugas semua elemen masyarakat. “Kita harus bisa menyambut dengan baik. Jangan ada kisruh, jangan ada kesan nggak ramah. Kalau kita gagal menjaga itu, bisa-bisa Lombok Utara berubah dari surga jadi neraka,” tambahnya tegas.
Surga Investasi atau Surga Sementara?
Lombok Utara memang punya segalanya: pemandangan menakjubkan, potensi pariwisata yang mendunia, sampai sumber daya alam yang melimpah. Tapi pertanyaannya: Apakah daerah ini bisa memastikan semua investasi berjalan lancar tanpa merusak ekosistem, budaya, dan kenyamanan warga?
Pemerintah sih optimis. Erwin Rahadi memastikan KLU siap jadi home base investasi yang sehat dan berkelanjutan. “Kita permudah prosesnya, tapi kita juga nggak akan tutup mata soal tanggung jawab lingkungan dan sosial. Semua harus berjalan seimbang,” tandasnya.
Siapa yang Harus Bergerak?
Kalau mau Lombok Utara tetap jadi primadona, ini tugas kita semua. Pemerintah kudu cekatan, investor wajib bertanggung jawab, dan masyarakat juga harus ramah menyambut. Jangan sampai surga investasi ini cuma jadi kenangan manis sesaat.
Karena, seperti kata pepatah: “Merawat itu lebih sulit daripada membangun.”
Jadi, apa kita siap menjaga Lombok Utara tetap jadi ‘surga’? Atau kita biarkan ia jatuh jadi ‘neraka investasi’ akibat kelalaian kita? Semua ada di tangan kita!