Tanjungtv.com – Ketua Tim Pemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Zul-Uhel, Sambirang Ahmadi, dengan jiwa besar mengakui kekalahan dalam Pemilihan Gubernur NTB 2024. Hasil hitung cepat menempatkan paslon nomor urut 3, Iqbal-Dinda, unggul dengan perolehan 42,19 persen suara, disusul Zul-Uhel (31,08 persen) dan Rohmi-Firin (27,73 persen). Sambirang menyampaikan ucapan selamat kepada Iqbal-Dinda atas kemenangan mereka yang tidak terduga.
“Kami mengucapkan selamat kepada paslon Iqbal-Dinda. Ini adalah keputusan mayoritas masyarakat NTB yang harus kami terima dengan jiwa besar. Meskipun kita masih menunggu hasil resmi KPU, perbedaan hasilnya tidak akan jauh dari ini,” kata Sambirang saat dihubungi, kemarin (1/12).
Kekalahan di Pulau Lombok Jadi Pukulan
Sambirang menuturkan, meskipun Zul-Uhel mampu memenuhi target suara di Pulau Sumbawa, kekalahan di Pulau Lombok menjadi faktor utama yang membuat mereka gagal meraih kemenangan. “Tidak ada satu pun target kemenangan di lima kabupaten/kota di Pulau Lombok yang tercapai. Kendati di Sumbawa kami sudah on target, jumlah pemilih terbesar memang berada di Pulau Lombok,” jelas Sambirang.
Ia juga menambahkan bahwa tim pemenangan sudah bekerja maksimal, namun hasil akhir tetap menjadi takdir yang harus diterima. “Tim telah bekerja keras, lebih dari maksimal. Namun Allah berkehendak lain,” imbuhnya.
Transisi Pemerintahan Jadi Fokus
Di sisi lain, pasangan terpilih Iqbal-Dinda langsung bergerak mempersiapkan transisi pemerintahan. Juru bicara mereka, Adhar Hakim, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyusun tim transisi untuk memastikan alih kekuasaan berjalan lancar. “Kami akan segera berkoordinasi dengan Bappeda, Sekda, dan Pj Gubernur NTB untuk menyusun pola kerja yang sinergis,” kata Adhar.
Adhar juga menekankan pentingnya membangun komunikasi dengan pejabat terkait, termasuk Sekda NTB Lalu Gita Ariadi dan Pj Gubernur NTB Hassanudin. “Kami ingin memastikan transisi ini berjalan baik. Ini adalah langkah pertama untuk mewujudkan visi NTB Makmur Mendunia,” tegasnya.
Penataan Pemerintahan Sesuai RPJMD
Dalam menyusun program kerja, tim Iqbal-Dinda berkomitmen mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang tengah digodok oleh Bappeda. Adhar menekankan bahwa tata kelola pemerintahan yang baik harus berlandaskan perencanaan matang. “Kami tidak ingin asal-asalan dalam menyusun visi dan misi. Semua program kami akan diselaraskan dengan arahan dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua kebijakan yang diambil mendukung sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam bidang infrastruktur, pendidikan, dan ekonomi.
Pesan untuk Tim Zul-Uhel
Sambirang mengakhiri pernyataannya dengan pesan kepada seluruh tim dan relawan Zul-Uhel untuk menerima hasil pemilu dengan lapang dada. “Inilah akhir dari permainan politik Pilkada NTB 2024. Kita harus mendukung gubernur terpilih demi kemajuan NTB,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kekalahan ini bukanlah akhir segalanya, melainkan pelajaran untuk terus berkontribusi demi masyarakat NTB. “Siapa pun yang terpilih adalah pemimpin kita bersama. Mari kita dukung untuk NTB yang lebih baik,” tutup Sambirang.
Optimisme Masa Depan NTB
Dengan kemenangan pasangan Iqbal-Dinda, masyarakat NTB kini berharap pada program-program inovatif yang mampu membawa perubahan signifikan. Dari tata kelola pemerintahan hingga pengembangan infrastruktur dan pendidikan, pasangan ini diharapkan mampu mewujudkan visi besar mereka: NTB Makmur Mendunia. Sementara itu, sikap legawa yang ditunjukkan oleh tim Zul-Uhel menjadi contoh kedewasaan politik yang patut diapresiasi, memperkuat nilai demokrasi di provinsi ini.