Tanjungtv.com – Di tengah hingar-bingar kemenangan Lalu Muhammad Iqbal dalam hitung cepat Pilkada NTB 2024, isu tidak sedap mulai menyeruak. Sejumlah pejabat Pemprov NTB dikabarkan berlomba-lomba mencatut nama sang calon gubernur untuk mendapatkan posisi strategis. Langkah ini memicu kekesalan Iqbal, yang dikenal dengan visinya menjunjung tinggi meritokrasi.
“NTB tidak butuh birokrasi yang jadi ladang kepentingan politik. Kita ingin mesin pemerintah yang benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan sekadar alat untuk cari muka atau mengejar jabatan,” tegas Iqbal dalam pernyataan terbarunya.
Mantan Dubes RI untuk Turki ini mengungkapkan bahwa praktik politisasi birokrasi selama ini telah menghambat pembangunan. Ia mengkritik budaya mutasi yang dilakukan tanpa dasar kompetensi, hanya untuk membalas budi politik. “Pejabat hanya efektif bekerja untuk rakyat selama satu tahun. Sisanya habis untuk konsolidasi politik dan mendukung penguasa,” ujarnya.
Iqbal berjanji menerapkan sistem meritokrasi secara ketat jika terpilih secara resmi. Ia menegaskan, jabatan di Pemprov NTB hanya akan diberikan kepada mereka yang benar-benar kompeten, bukan karena faktor kedekatan atau afiliasi politik. “NTB punya banyak talenta hebat. Mereka yang profesional, jujur, dan berdedikasi pasti akan diberi ruang,” tambahnya.
Pernyataan ini sekaligus menjadi sinyal keras bagi oknum-oknum yang mencoba mendekat demi keuntungan pribadi. Iqbal memastikan bahwa langkah reformasi birokrasi akan menjadi prioritas utamanya.
“Birokrasi harus jadi mesin pelayanan masyarakat, bukan panggung politik. Rakyat sudah muak dengan sandiwara pejabat yang sibuk dengan kepentingan sendiri,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, Iqbal ingin menciptakan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada hasil. Namun, tantangan besar menanti, terutama dari oknum-oknum yang merasa terusik dengan perubahan tersebut. Akankah reformasi yang diusung Iqbal benar-benar mengubah wajah birokrasi NTB? Waktu yang akan menjawab.