Tanjungtv.com – “Dulu Dipandang Sebelah Mata, Sekarang Jadi Bintang Timur NTB”. Begitulah gambaran singkat dari kepemimpinan Djohan Sjamsu dan Wakilnya, Danny Karter Febrianto Ridawan, yang memamerkan sederet capaian gemilang Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) pada Senin (16/12). Acara tersebut dihadiri Kepala Dinas Kominfo KLU Hairul Anwar dan Kepala Bappeda KLU Gatot Sugihartono.
Bupati Djohan Sjamsu membuka presentasi dengan gaya santainya, namun penuh keyakinan. Menurutnya, pemerintahan di bawah duet Djohan-Danny memang fokus pada pembangunan infrastruktur yang menjadi “urat nadi” pemulihan ekonomi.
“Dengan memulihkan infrastruktur, kita menciptakan efek domino. Ekonomi pulih, akses mudah, dan akhirnya kualitas hidup meningkat. Kita tidak bicara teori kosong, ini fakta lapangan,” ujar Djohan berapi-api.
Pelebaran Jalan Hingga Ratusan Kilometer, Tanjung Jadi ‘Wajah Baru’ KLU
Djohan membeberkan bagaimana wajah ibu kota Kabupaten di Kecamatan Tanjung sekarang berubah total. Pelebaran jalan dua jalur dengan lebar 24 meter menjadi salah satu ‘monumen’ keberhasilan. Penataan pertokoan pun tampak lebih tertata, bersih, dan rapi. Bahkan peningkatan jalan nasional sepanjang 41,60 kilometer memberikan akses bebas hambatan bagi masyarakat.
“Coba ingat lagi bagaimana dulu. Jalanan kecil, macet, rusak. Sekarang? Ngacir aja langsung ke Tanjung,” celetuk salah seorang warga yang ikut hadir.
Perubahan ini, menurut Djohan, tidak lepas dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dikelola dengan baik. PAD KLU sendiri, kata Djohan, melesat tajam dari hanya Rp 8 miliar saat berdiri di tahun 2008, menjadi Rp 253 miliar di 2024. Realisasi ini mencapai 95 persen.
Danny Karter: IPM Naik, Kemiskinan Turun, Stunting Babak Belur!
Giliran Wakil Bupati Danny Karter yang menambahkan data-data mencengangkan. KLU, kata Danny, bukan lagi ‘anak bawang’ di NTB. Di usia ke-16 tahun, Lombok Utara sukses mencatat kemajuan signifikan di berbagai bidang.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), misalnya, naik dari 64,77 di tahun 2021, menjadi 68,02 pada 2023. Tren peningkatan ini konsisten setiap tahun.
“Angka IPM ini bukan sekadar angka di atas kertas. Ini adalah bukti bahwa pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat terus membaik. KLU sudah on the track,” ujar Danny sambil tersenyum.
Lebih lanjut, angka kemiskinan yang dulunya menyesakkan dada — mencapai 43,14 persen — kini berhasil ditekan hingga 23,96 persen di 2024. Penurunannya rata-rata mencapai 1,20 persen per tahun.
Tak hanya itu, angka stunting yang menjadi ‘momok’ pembangunan manusia juga berhasil dihajar turun hingga 13 persen, lebih baik dari target nasional 14 persen.
“Tidak ada lagi alasan anak-anak kita kekurangan gizi. Pemerintah hadir dengan program intervensi stunting yang nyata. Anak-anak Lombok Utara harus sehat, pintar, dan jadi pemimpin masa depan,” tegas Danny dengan penuh optimisme.
Puncak Kejayaan: KLU Keluar dari Status Daerah Tertinggal!
Capaian monumental datang dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI pada 2 September 2024. Dalam keputusan yang membuat bangga seluruh warga Lombok Utara, KLU resmi dinyatakan keluar dari status daerah tertinggal.
“Ini bukan kerja kami berdua saja. Ini kerja keras seluruh masyarakat Lombok Utara. Dari dusun, desa, hingga pemerintah kabupaten, kita bergandengan tangan mengubah nasib. Kini Lombok Utara bisa berteriak: Kami Bisa! Kami Maju!,” tandas Djohan disambut tepuk tangan riuh peserta.
Apa Kata Warga?
Beberapa warga yang hadir tak kuasa menyembunyikan kebanggaannya.
“Dulu kalau ditanya orang, ‘dari mana?’, malu bilang Lombok Utara. Sekarang? Bangga dong, KLU jadi contoh kabupaten yang bisa bangkit dari keterpurukan!,” ujar Salim, seorang tokoh pemuda asal Tanjung.
“Jalan lebar, ekonomi jalan. Lihat saja sekarang, banyak warung, toko, bahkan kafe modern bermunculan. Anak muda kita sudah berani buka usaha, nggak cuma merantau,” tambahnya.
Lombok Utara Bersiap Menatap Masa Depan
Meski capaian ini luar biasa, Djohan-Danny menegaskan perjuangan belum selesai. Pembangunan di sektor pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan ekonomi kreatif akan menjadi fokus utama ke depan.
“Hari ini kita rayakan kemajuan. Tapi besok, kita mulai kerja lebih keras lagi. Lombok Utara tidak boleh puas, kita harus jadi kabupaten terdepan di Indonesia Timur,” pungkas Djohan.
Dengan sederet keberhasilan ini, Lombok Utara membuktikan bahwa dengan kerja keras, keterpaduan, dan komitmen yang kuat, status ‘daerah tertinggal’ bukanlah takdir yang tak bisa diubah. KLU kini siap melesat menjadi bintang baru dari Timur.
Lombok Utara 2.0: Bukan Sekadar Bangkit, Tapi Melompat Lebih Tinggi!