Tanjungtv.com – Jumlah keluarga miskin ekstrem di Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih terdata sebanyak 1.045 keluarga. Angka ini bukan hanya sekadar statistik; ini adalah cerminan dari tantangan besar yang dihadapi masyarakat di wilayah tersebut. Namun, pemerintah KLU menunjukkan tekad serius untuk membawa perubahan nyata.
Data yang Lebih Akurat, Solusi yang Lebih Tepat
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P3A) KLU, Faturrahman, menegaskan bahwa langkah awal yang dilakukan adalah memperbaiki data. “Kami sedang melakukan verifikasi dan validasi terhadap data ini agar lebih akurat,” katanya.
Menurutnya, data yang valid menjadi kunci utama agar program intervensi yang dilaksanakan benar-benar tepat sasaran. “Kami ingin memastikan setiap bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga,” tambah Faturrahman.
Bantuan yang Personal dan Spesifik
Yang menarik dari program KLU adalah pendekatan personal terhadap masalah kemiskinan ekstrem. Tidak semua keluarga menerima bantuan yang sama. Ada yang membutuhkan sembako, tetapi ada pula yang lebih diuntungkan dengan modal usaha atau pelatihan keterampilan.
“Bagi mereka yang tidak memiliki aset atau kemampuan untuk berwirausaha, tentu kami utamakan dengan bantuan sembako. Namun, bagi mereka yang punya potensi, seperti jiwa wirausaha, kami berikan pelatihan atau modal usaha,” ujar Faturrahman.
Langkah ini tidak hanya membantu keluarga keluar dari jerat kemiskinan, tetapi juga memberdayakan mereka agar bisa mandiri secara finansial.
Target Ambisius, Semangat Optimis
Dengan pendekatan yang strategis ini, Faturrahman optimis KLU bisa menekan angka kemiskinan ekstrem hingga di bawah 1.000 keluarga pada tahun ini. Hal ini juga sejalan dengan target pemerintah pusat yang bertekad untuk menghapus kemiskinan ekstrem di seluruh Indonesia pada tahun 2026.
“Kami percaya, jika data kami akurat dan intervensi kami tepat sasaran, target ini bukan hanya mimpi. Dalam dua tahun ke depan, kemiskinan ekstrem di Lombok Utara harus bisa kami tuntaskan,” katanya dengan penuh keyakinan.
Solusi Jangka Panjang yang Berkelanjutan
Pemerintah KLU tidak hanya berhenti pada pemberian bantuan jangka pendek. Program-program pemberdayaan seperti pelatihan keterampilan dan pemberian modal usaha diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang yang berkelanjutan.
Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk swasta dan lembaga sosial, juga terus ditingkatkan untuk memastikan program ini berjalan dengan maksimal.
Masyarakat Ikut Andil
Faturrahman juga mengajak masyarakat untuk proaktif, baik dengan memanfaatkan program pemerintah maupun berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan di lingkungannya. “Masalah kemiskinan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah strategis ini, harapan untuk menghapus kemiskinan ekstrem di Lombok Utara semakin dekat menjadi kenyataan. Mari kita dukung bersama!