Tanjungtv.com – Manajer Tim MotoGP Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Pablo Nieto, tak henti-hentinya memuji Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai salah satu arena balap yang paling luar biasa. Dalam keterangannya pada Sabtu (28/9), Pablo menyebutkan bahwa keindahan sirkuit ini tidak hanya menarik bagi timnya, tetapi juga memberikan pengalaman balap yang berbeda dan memukau.
“Mandalika itu luar biasa. Indonesia memang sangat indah,” ucap Pablo dengan antusias saat diwawancarai di lintasan sirkuit. Bagi tim Pertamina Enduro VR46, Sirkuit Mandalika bukan sekadar lintasan balap, melainkan perpaduan sempurna antara adrenalin dan keindahan alam. “Kami selalu senang balapan di sini karena sirkuit ini menyajikan pemandangan alam yang cantik,” tambahnya.
Sirkuit Mandalika yang dikelilingi oleh laut biru dan perbukitan hijau memberikan suasana yang berbeda dibandingkan dengan sirkuit-sirkuit lainnya di dunia. Bagi para pembalap seperti Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio, Mandalika menjadi tempat di mana adrenalin berpacu di tengah lanskap yang menakjubkan. “Ketika pembalap melewati tikungan dan lintasan, mereka disuguhkan pemandangan alam yang memanjakan mata, laut, dan bukit yang menjadi latar,” jelas Pablo.
Keindahan ini tidak hanya menjadi daya tarik bagi para pembalap, tetapi juga bagi para penggemar balap MotoGP yang datang dari berbagai belahan dunia. Sejak pertama kali menggelar MotoGP pada tahun 2022, Mandalika telah menjadi destinasi favorit baik bagi tim maupun penonton. Pablo berharap bahwa Mandalika akan terus menjadi bagian penting dari kalender MotoGP di tahun-tahun mendatang. “Kami sangat berharap Mandalika dapat terus menjadi salah satu sirkuit tempat pelaksanaan MotoGP setelah pertama kali menyelenggarakannya pada 2022,” kata Pablo.
Berita gembira bagi dunia MotoGP, terutama penggemar di Indonesia, Sirkuit Mandalika masih akan menjadi tuan rumah MotoGP pada musim 2025. Hal ini disambut dengan suka cita oleh Pablo dan tim VR46. “Kami sangat senang saat mengetahui bahwa Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika tetap menjadi bagian dari kalender tur MotoGP 2025,” ujar Pablo dengan semangat.
Namun, di balik keindahan alam dan antusiasme, ada satu tantangan yang harus dihadapi para pembalap dan tim, yaitu cuaca panas ekstrem di sirkuit tersebut. Pada hari Sabtu, aspal di Sirkuit Mandalika dilaporkan mencapai suhu hingga 62 derajat Celsius, tantangan yang cukup berat bagi tim balap. “Satu-satunya masalah yang kami hadapi adalah cuaca panas. Itu saja kendalanya. Namun, itu normal karena begitulah cuaca sehari-hari di sini,” jelas Pablo, seraya menambahkan bahwa kondisi ini merupakan tantangan yang bisa diatasi oleh tim.
Cuaca panas di Mandalika tidak mengurangi semangat para pembalap VR46. Menurut Pablo, Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio, dua pembalap utama timnya, tidak mengalami kendala teknis selama berada di Mandalika. Keduanya mampu beradaptasi dengan baik terhadap tantangan cuaca dan lintasan. “Secara teknis, mereka tidak menemui masalah apapun di Mandalika,” katanya.
Sirkuit Mandalika memang dikenal memiliki tantangan tersendiri, dari cuaca panas hingga lintasan teknis yang membutuhkan ketelitian dan konsentrasi tinggi dari para pembalap. Namun, bagi Pablo Nieto dan tim VR46, tantangan inilah yang membuat pengalaman balap di Mandalika semakin berkesan dan luar biasa.
Mandalika terus menancapkan namanya sebagai salah satu destinasi balap terbaik di dunia, dan dukungan dari tim-tim besar seperti VR46 menjadi bukti bahwa sirkuit ini telah memberikan dampak positif bagi dunia balap internasional. Pablo berharap MotoGP di Mandalika akan terus berkembang dan memberikan pengalaman terbaik bagi para pembalap dan penonton.
“Dengan segala tantangan dan keindahan yang ditawarkan, Mandalika adalah sirkuit yang selalu kami nantikan. Indonesia memiliki potensi besar di dunia balap, dan kami senang menjadi bagian dari perjalanan ini,” tutup Pablo dengan senyum bangga.
Sirkuit Mandalika tidak hanya menjadi ikon balap, tetapi juga simbol kebanggaan bagi Indonesia yang telah berhasil menyelenggarakan event internasional kelas dunia, menjadikan NTB sebagai salah satu pusat perhatian dunia balap MotoGP.