tanjungtv.com–Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) terhadap pemilih di Kabupaten Lombok Utara, terungkap bahwa mayoritas pemilih menentukan pilihan mereka pada masa kampanye. Survei ini mengungkapkan tren dan kebiasaan para pemilih dalam menentukan pilihan politik mereka, terutama dalam pemilihan calon Bupati Kabupaten Lombok Utara.
Menurut hasil survei, sebesar 38,6% pemilih memutuskan untuk menentukan pilihannya pada masa kampanye. Hal ini menunjukkan bahwa kampanye politik memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk preferensi politik masyarakat. Kampanye yang efektif dan tepat sasaran mampu memengaruhi pemilih untuk menentukan dukungan mereka pada kandidat tertentu. Dengan demikian, periode kampanye menjadi krusial bagi para calon bupati dan tim kampanyenya untuk memaksimalkan komunikasi dan penyampaian visi misi kepada masyarakat.
Namun, survei juga mengungkapkan bahwa 15,2% pemilih sudah menentukan pilihannya sebelum masa kampanye dimulai. Kelompok ini mungkin terdiri dari pemilih yang sudah memiliki preferensi politik yang kuat dan cenderung tidak terpengaruh oleh kampanye. Dukungan mereka bisa jadi didasarkan pada loyalitas partai, hubungan personal dengan calon, atau faktor lain seperti track record calon dalam memimpin atau berkontribusi bagi daerah.
Selanjutnya, 11,1% pemilih memutuskan pilihannya pada masa tenang, yaitu sebelum hari pemilihan berlangsung. Masa tenang, yang merupakan periode di mana kampanye tidak boleh dilakukan, tampaknya masih memberikan ruang bagi pemilih untuk merenung dan mempertimbangkan kembali pilihan mereka sebelum akhirnya menetapkan pilihan.
Selain itu, terdapat 9,3% pemilih yang memutuskan pilihannya ketika mereka sudah berada di kotak suara dan akan mencoblos. Keputusan menit terakhir ini menunjukkan bahwa ada sekelompok pemilih yang belum yakin sepenuhnya hingga saat mereka berada di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Pemilih dalam kelompok ini mungkin dipengaruhi oleh faktor emosional, seperti suasana di hari pemilihan atau diskusi singkat dengan orang lain sebelum memilih.
Lebih lanjut, 23% pemilih memutuskan sebelum berangkat ke TPS pada hari pemilihan. Mereka mungkin sudah memiliki calon yang menjadi preferensi utama, namun tetap menunggu hingga hari pemilihan untuk memastikan keputusan tersebut. Keputusan yang diambil di rumah sebelum berangkat ke TPS menunjukkan adanya keyakinan yang sudah dibangun namun tetap fleksibel hingga hari-H.
Hanya 2,7% pemilih yang tercatat tidak menjawab atau tidak tahu kapan mereka menentukan pilihan. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kebingungan atau kurangnya minat dalam politik lokal.
Survei ini menunjukkan bahwa kampanye politik di Kabupaten Lombok Utara masih menjadi elemen penting dalam memengaruhi pilihan pemilih. Mayoritas pemilih memilih di masa kampanye, namun segmen pemilih yang memutuskan di masa tenang, di hari pemilihan, atau bahkan di kotak suara juga tidak bisa diabaikan. Dengan hasil ini, para calon bupati perlu memanfaatkan setiap fase dalam pemilu, mulai dari kampanye hingga masa tenang dan hari pemilihan, untuk terus berkomunikasi dengan pemilih dan memastikan bahwa pesan mereka sampai dengan baik.
Survei ini memberikan gambaran penting bagi para kandidat dan tim kampanye mereka untuk menyusun strategi yang lebih efektif. Peran media, debat publik, dan aktivitas langsung di lapangan menjadi faktor yang perlu dioptimalkan agar mampu menjangkau pemilih di setiap tahap, terutama pada masa-masa krusial menjelang hari pemilihan.
Dengan demikian, hasil survei ini menegaskan bahwa dalam konteks politik lokal di Kabupaten Lombok Utara, setiap momen dari awal hingga akhir proses pemilu sangat berharga dan dapat menentukan hasil akhir pemilihan calon bupati. (nan)