Tanjungtv.com – Warga Pantai Malimbu, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, digemparkan dengan penemuan mayat tanpa identitas yang mengapung di laut pada Selasa petang (17/12) sekitar pukul 17.30 WITA. Kejadian ini langsung menjadi buah bibir di kalangan masyarakat setempat, menyisakan pertanyaan besar: siapa dia dan apa yang sebenarnya terjadi?
Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Sajudin (25), seorang warga Dusun Jeruk Manis, Desa Menggala, yang tengah mandi di pantai. Dalam keterangannya kepada polisi, Sajudin mengaku melihat sesuatu yang menyerupai tubuh manusia mengapung di kejauhan. Awalnya ragu, tetapi rasa penasaran mendorongnya untuk mendekati objek tersebut. Sadar itu adalah mayat, ia segera memberitahu warga sekitar.
“Waktu saya lihat lebih dekat, ternyata benar mayat. Badannya sudah tidak utuh, saya langsung panggil orang-orang untuk bantu membawa ke pinggir pantai,” ujar Sajudin dengan nada gemetar.
Dengan bantuan warga, mayat tersebut dibawa menggunakan kano ke bibir pantai sebelum akhirnya dilaporkan ke polisi. Kapolsek Pemenang, AKP I Made Susila Artana, langsung memimpin evakuasi mayat ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses lebih lanjut.
“Kondisinya cukup mengenaskan. Tubuhnya sudah tidak utuh, jadi identitasnya sulit dikenali. Kami telah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk melakukan autopsi agar penyebab kematiannya bisa diketahui,” terang AKP Made.
Spekulasi Masyarakat: Dari Korban Pembunuhan hingga Ritual Gelap
Berita ini langsung menyebar cepat, memancing berbagai spekulasi di tengah masyarakat. Beberapa menduga mayat tersebut adalah korban kecelakaan laut, mengingat cuaca di Malimbu akhir-akhir ini cukup ekstrem. Namun, tidak sedikit pula yang mencurigai bahwa kasus ini mungkin terkait tindak kriminal.
“Saya dengar dari orang sini, ada yang bilang itu korban pembunuhan, dibuang di laut biar hilang jejak,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Di sisi lain, muncul teori lebih ekstrim. Sebagian warga mengaitkannya dengan cerita mistis tentang ritual gelap yang kerap dihubungkan dengan pantai-pantai di kawasan Malimbu. “Ini bukan pertama kalinya ada mayat ditemukan di sini,” tambahnya dengan nada serius.
Polisi Kejar Identitas dan Penyebab Kematian
Hingga saat ini, polisi masih bekerja keras mengungkap identitas mayat tersebut. Dengan kondisi tubuh yang sudah rusak parah, proses identifikasi menjadi tantangan tersendiri.
“Kami berharap masyarakat yang kehilangan anggota keluarga segera melapor. Identitas ini penting untuk menyelidiki lebih lanjut apakah ini kasus kriminal atau kecelakaan,” ujar AKP Made.
Pihak kepolisian juga memeriksa sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian dan meminta bantuan warga sekitar untuk memberikan informasi apa pun yang berkaitan dengan orang hilang.
Media Sosial Bergolak: Netizen Ikut Cari Solusi
Berita ini juga menjadi viral di media sosial, dengan netizen membagikan berbagai spekulasi dan teori. Tagar #MisteriMalimbu sempat menjadi trending di Twitter lokal NTB. Banyak yang mendorong aparat untuk segera menyelesaikan kasus ini, sementara lainnya justru menyebar teori konspirasi.
“Jangan-jangan ini seperti kasus yang dulu-dulu. Laut menyimpan banyak misteri,” tulis seorang netizen.
Pantai Malimbu, Keindahan yang Menyimpan Misteri
Pantai Malimbu selama ini dikenal sebagai destinasi wisata yang menawarkan pemandangan laut biru dan matahari terbenam yang memukau. Namun, kasus ini mencoreng keindahan tersebut, menyisakan rasa takut dan penasaran di kalangan wisatawan maupun warga lokal.
“Kami tetap akan datang ke Malimbu, tapi jadi lebih hati-hati. Semoga polisi cepat ungkap misteri ini,” ujar seorang wisatawan yang sedang berlibur.
Kapan Misteri Terungkap?
Sementara pihak kepolisian bekerja keras, masyarakat dan wisatawan hanya bisa menunggu. Apakah ini hanya sekadar kecelakaan tragis, ataukah ada cerita kelam yang belum terungkap? Waktu akan menjawab.
Bagi Anda yang memiliki informasi terkait orang hilang, polisi menghimbau agar segera melapor ke Polsek Pemenang. Sebuah langkah kecil yang mungkin menjadi kunci untuk mengungkap teka-teki besar ini.