Tanjungtv.com – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pilkada Serentak 2024. Data yang dihimpun dari proses rekapitulasi suara menunjukkan penurunan partisipasi masyarakat dibandingkan Pilkada sebelumnya. Salah satu faktor utama adalah lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dinilai terlalu jauh dari tempat tinggal warga, serta cuaca buruk yang menyulitkan warga untuk datang ke TPS.
Penurunan ini terlihat nyata di Kecamatan Mataram, Kota Mataram. Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mataram, Ahmad Baihaqi, menyampaikan bahwa partisipasi pemilih di wilayahnya hanya mencapai 63 persen dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 58.252 orang. Angka ini turun sekitar dua hingga tiga persen dibandingkan Pilgub 2018. “Satu TPS untuk tiga lingkungan menjadi salah satu alasan utama masyarakat enggan datang. Berbeda dengan Pemilu 2024, TPS berada di setiap lingkungan,” jelas Baihaqi kepada Lombok Post, kemarin (29/11).
Baihaqi juga menyoroti hujan deras yang mengguyur di hari pemilihan sebagai faktor tambahan yang menghambat partisipasi. Meski demikian, ia mengapresiasi jalannya pemungutan dan penghitungan suara yang berlangsung aman dan lancar, termasuk proses rekapitulasi di tingkat kecamatan. “Alhamdulillah, rekapitulasi tingkat kota bisa dimulai sesuai jadwal,” ujarnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB, M. Khuwailid, tetap optimistis partisipasi masyarakat di Pilkada Serentak 2024 akan mendekati target, meskipun mengakui tantangan yang ada. Menurutnya, target partisipasi sebesar 80 persen memang sulit dicapai, tetapi ia yakin angka yang dicapai tidak akan terlalu jauh dari target tersebut.
“Partisipasi pemilih adalah cerminan keberhasilan demokrasi. Meski ada kendala, kami terus berupaya memberikan yang terbaik, termasuk evaluasi lokasi TPS ke depan agar lebih mudah diakses,” tegas Khuwailid.
Ke depan, KPU NTB berencana mengevaluasi penempatan TPS untuk memastikan kemudahan akses bagi warga. Selain itu, kampanye kesadaran pemilih melalui media dan tokoh masyarakat akan digencarkan guna meningkatkan partisipasi. Namun, tantangan cuaca dan infrastruktur tetap menjadi pekerjaan rumah besar bagi penyelenggara Pemilu di NTB.
Dengan segala tantangan ini, Pilkada Serentak 2024 menjadi pelajaran penting untuk memastikan partisipasi masyarakat tetap tinggi sebagai wujud kedaulatan rakyat.