Pemda KLU Alihkan Fokus PJU, Pusuk Ditangani Provinsi, Kota Tanjung Bersinar

banner 120x600
banner 468x60

Tanjungtv.com – Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) mengubah arah kebijakan terkait pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) di wilayahnya. Kepala Dinas Perhubungan KLU, Parihin, mengonfirmasi bahwa pemasangan PJU di jalur Pusuk akan ditangani oleh Pemerintah Provinsi NTB. Keputusan ini diambil karena jalan di Pusuk berstatus jalan provinsi.

“Untuk Pusuk, saya sudah dapat informasi bahwa Provinsi NTB akan memasang 50 titik PJU tahun ini. Kalau itu terealisasi, kami tidak perlu lagi mengalokasikan anggaran ke sana. Fokus kami akan dialihkan ke jalan-jalan kabupaten yang lebih membutuhkan penerangan,” ujar Parihin, Senin (13/1).

banner 325x300

Jalur Pusuk: Harapan Besar di Tangan Pemprov

Parihin menyebut kondisi penerangan di jalur Pusuk saat ini jauh dari memadai. Masih banyak titik gelap yang berisiko bagi pengguna jalan, terutama di malam hari. Jalan ini merupakan salah satu jalur utama yang menghubungkan Lombok Barat dan Lombok Utara, dengan volume lalu lintas yang cukup tinggi.

“Kami berharap Pemprov NTB benar-benar serius menangani Pusuk. Kalau nanti ternyata tidak ada tindak lanjut dari mereka, kami siap mengintervensi, seperti yang sudah kami lakukan di jalur nasional di Tanjung,” tambah Parihin.

PJU Kota Tanjung: Mewujudkan Kota yang Bersinar

Sementara itu, Dinas Perhubungan KLU telah menyelesaikan pemasangan 60 titik PJU di jalur dua Kota Tanjung. Meski jalan tersebut berstatus nasional, pemasangan dilakukan oleh Pemda KLU dengan anggaran APBD 2024 senilai Rp 1,7 miliar. Parihin menjelaskan, langkah ini diambil karena Balai Jalan Nasional tidak memiliki anggaran untuk penerangan jalan tersebut.

“PJU yang kami pasang ini didesain dengan ciri khas Lombok Utara, yaitu bentuk Masjid Adat Bayan pada bagian tengahnya. Ini sekaligus menjadi identitas daerah yang bisa dilihat langsung oleh masyarakat maupun wisatawan,” ungkapnya.

Pemasangan ini terbagi dalam empat zona, mulai dari jembatan Sokong hingga Tanak Song. Dengan total 60 tiang lampu, kebutuhan listriknya diperkirakan mencapai 13,6 kva. Langkah ini diharapkan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jalan, terutama pada malam hari.

Rencana Besar di Tahun 2025

Tidak berhenti di situ, Dinas Perhubungan KLU telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk pemasangan 80 titik PJU di Pusuk pada tahun anggaran 2025. Namun, rencana ini bergantung pada langkah Pemprov NTB dalam merealisasikan 50 titik PJU di jalur tersebut tahun ini.

“Kalau tahun ini mereka sudah selesai, kami akan mengarahkan anggaran ke jalan kabupaten lain yang lebih mendesak. Tapi kalau tidak, ya mau tidak mau kami harus prioritaskan Pusuk dulu,” tegas Parihin.

Dilema PJU: Prioritas atau Kolaborasi?

Keputusan ini mencerminkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan provinsi dalam menangani infrastruktur vital seperti PJU. Dengan keterbatasan anggaran, pemilihan prioritas menjadi kunci untuk memastikan semua wilayah dapat menikmati manfaat penerangan jalan yang layak.

“Yang terpenting adalah komunikasi dan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah, provinsi, dan nasional. Kami berharap semua pihak memahami pentingnya penerangan jalan untuk keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” pungkas Parihin.

Dengan arah kebijakan yang lebih strategis, Pemda KLU berharap mampu menciptakan pemerataan penerangan jalan yang tidak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga memperkuat identitas daerah sebagai destinasi wisata unggulan di NTB.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *