Pemdes Medana Berani Lawan Arus! ‘Rampas’ Pengelolaan Pantai dari Pemda Demi PADes

banner 120x600
banner 468x60

Tanjungtv.com – Ada angin segar berhembus dari Desa Medana, Kecamatan Tanjung. Kepala Desa Medana, Lalu Didik Indra Cahyadi, punya gebrakan yang bikin banyak pihak mengernyitkan dahi sekaligus bertepuk tangan. Bagaimana tidak, Pemdes Medana berencana mengambil alih pengelolaan dua destinasi wisata populer, Pantai Impos dan Pantai Bintang, yang selama ini masih dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Bagi sebagian orang, langkah ini mungkin terdengar ekstrem. Tapi bagi Didik, ini adalah aksi berani demi kemajuan desa. Dengan suara lantang nan santai, ia menegaskan, “Kalau bukan kita yang kelola, PADes (Pendapatan Asli Desa) kita bakal terus nyungsep.” Pernyataan ini tak bisa dipandang sebelah mata. Sejak lama, PADes Medana memang dikenal “kering kerontang”.

banner 325x300

Ada Apa di Balik Rencana Ini?
Bukan tanpa alasan Pemdes Medana ingin memegang kendali. Pantai Impos dan Pantai Bintang memang ibarat “sapi perah” wisata KLU. Setiap akhir pekan, kedua pantai itu selalu penuh sesak oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Ditambah lagi, sering ada event-event keren yang diselenggarakan pemerintah maupun pihak swasta di sana.

Namun ironisnya, Desa Medana sebagai tuan rumah hanya bisa “melongo” sambil menonton keramaian itu dari jauh. PADes yang diharapkan tak kunjung naik, sementara aset wisata di depan mata dikelola pihak lain.

“Kalau Tak Ada Perdes, Bisa Dianggap Pungli!”
Tapi tunggu dulu! Ambisi Pemdes Medana ini bukan tanpa hambatan. Pemkab Lombok Utara, meski menyambut baik niat itu, menegaskan satu syarat wajib: Buat dulu Peraturan Desa (Perdes). Perdes ini nantinya menjadi dasar hukum bagi Pemdes untuk menarik retribusi wisata di dua pantai tersebut.

“Kalau belum ada perdes, lalu kita tarik retribusi, itu bisa dianggap pungutan liar (pungli). Kita tidak mau main-main soal ini,” tegas Didik. Saat ini, proses penyusunan Perdes sedang dikebut. “Begitu perdes rampung, langsung tancap gas! Kita koordinasi dengan Pemda dan Dinas Pariwisata,” tambahnya penuh percaya diri.

Bukan Cuma Pantai, Makam Medana Juga Jadi Target
Tak hanya dua pantai, Didik ternyata punya rencana lebih ambisius. Ia menyebut, jika Perdes sudah siap, Pemdes juga akan mengelola Makam Medana. Percaya atau tidak, makam ini ternyata juga ramai dikunjungi, terutama oleh wisatawan spiritual yang penasaran dengan sejarah dan aura mistisnya.

“Ini potensi besar! Kalau kita kelola baik, PADes kita bisa naik drastis. Makam Medana, Pantai Impos, dan Pantai Bintang bisa jadi sumber utama PADes,” beber Didik dengan semangat membara.

Dari Dividen Bumdes Hingga Harapan Baru
Selama ini, PADes Medana hanya bergantung pada dua sumber utama: penyewaan sarana olahraga dan dividen dari Bumdesma Tanjung. “Kita punya saham di sana, tiap tahun dapat dividen. Tapi ya, nilainya masih jauh dari cukup,” keluh Didik.

Itulah sebabnya, pengelolaan langsung tiga objek wisata ini diharapkan bisa menjadi “jalan ninja” Desa Medana untuk keluar dari bayang-bayang PADes minim. Dengan retribusi yang transparan dan pengelolaan maksimal, desa ini bisa “panen” pendapatan.

Netizen Bertanya: Beranikah Pemdes Medana Buktikan Janji?
Di media sosial, rencana ini mulai ramai diperbincangkan. Ada yang mendukung penuh, ada pula yang skeptis. “Bisakah Pemdes Medana mengelola wisata sekelas Pantai Bintang? Jangan-jangan malah jadi amburadul!”, kritik salah satu netizen. Namun, tak sedikit pula yang memuji langkah berani ini.

“Kalau Pemdes serius dan transparan, kenapa tidak? PADes naik, rakyat yang untung!” tulis warga net lainnya.

Pantauan Terakhir: Semua Mata Tertuju pada Desa Medana
Kini, bola panas ada di tangan Lalu Didik Indra Cahyadi dan timnya. Perdes menjadi kunci utama: rampung atau tidak, itu yang akan menentukan masa depan dua pantai kebanggaan warga Medana. Jika berhasil, Desa Medana bisa jadi contoh bagi desa lain di Lombok Utara.

Namun jika gagal? Ah, itu cerita lain. Yang jelas, langkah ekstrem Pemdes Medana ini sudah bikin geger banyak pihak. Akankah mereka bisa membuktikan bahwa desa kecil ini mampu “menyulap” potensi jadi pundi-pundi emas? Kita tunggu saja!

Disclaimer: Tulisan ini murni dari lapangan dan pengamatan. Kalau ada yang panas, mungkin kedinginan dulu di Pantai Impos!

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *