Tanjungtv.com – Tahapan Pilkada Kabupaten Lombok Utara (KLU) 2024 berlangsung aman dan kondusif, meski terdapat sejumlah temuan yang mengejutkan. Ketua Bawaslu KLU, Deny Hartawan, mengungkapkan bahwa tidak ada pelanggaran serius selama masa tenang hingga rekapitulasi suara. Namun, ia menyoroti beberapa insiden yang menjadi perhatian publik.
“Hasil pengawasan untuk Pilkada kali ini cukup baik. Pelanggaran tidak terlalu banyak, dan beberapa masalah klasik seperti DPT dapat diminimalkan. Tetapi, ada temuan yang cukup mencolok, yaitu penggunaan saksi anak di bawah umur, hanya berusia 15 tahun, di salah satu TPS di Tanjung,” ungkap Deny pada Senin (2/12).
Menurut Deny, kejadian tersebut langsung ditindaklanjuti dengan meminta penggantian saksi tersebut. Selain itu, terdapat juga ketidaksesuaian prosedur dari beberapa Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), yang enggan memberikan akses bagi pengawas dan saksi untuk mendokumentasikan salinan C hasil penghitungan suara.
“Perbedaan pemahaman ini sudah diselesaikan dengan menghubungi Ketua KPU agar memberikan arahan tegas kepada jajarannya. Semua pihak kini sudah memahami pentingnya transparansi dalam proses ini,” tambahnya.
Bawaslu mencatat bahwa berbagai persoalan lainnya berhasil ditangani di tingkat kecamatan, sehingga pelaksanaan pleno rekapitulasi di tingkat kabupaten dapat berjalan lancar.
Sementara itu, KPU KLU menggelar sidang pleno rekapitulasi suara Pilkada tingkat kabupaten di Hotel Medana Bay Marina pada Senin (2/12). Ketua KPU KLU, Nizamudin, menargetkan pleno selesai dalam satu hari, mengingat batas waktu yang telah ditetapkan dari 29 November hingga 6 Desember.
“Kami optimistis pleno tingkat kabupaten bisa selesai hari ini, sehingga dapat segera dilanjutkan ke pleno tingkat provinsi untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur,” ujar Nizamudin.
Sidang pleno ini mendapat pengamanan ketat dari aparat TNI, Polri, serta Satpol PP KLU. Situasi di lokasi terpantau aman dan terkendali, dengan berbagai pihak terkait turut hadir untuk memastikan kelancaran acara.
Pilkada KLU 2024 menjadi sorotan karena keberhasilan menekan pelanggaran, meskipun beberapa temuan mengejutkan tetap menjadi pelajaran penting untuk perbaikan pemilu ke depan.
