Tanjungtv.com – Penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai sistem pembayaran resmi pada ajang MotoGP Mandalika, September mendatang, dinilai akan menjadi terobosan yang memudahkan penonton, terutama wisatawan mancanegara. Teknologi pembayaran ini memungkinkan pengunjung dari berbagai negara untuk bertransaksi dengan lebih cepat dan efisien, terutama dalam melakukan pembelian produk-produk lokal yang ditawarkan oleh UMKM di sekitar lokasi event.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap, menyatakan bahwa penerapan QR Cross Border dalam ajang besar ini akan mempermudah wisatawan, baik domestik maupun internasional. “Ini sangat memudahkan, terutama bagi wisatawan asing, karena mereka cukup menggunakan QR Cross Border untuk bertransaksi tanpa perlu repot menukar mata uang mereka menjadi Rupiah,” ujar Berry.
Sistem pembayaran QR Cross Border sendiri dirancang untuk meningkatkan efisiensi transaksi, mempercepat digitalisasi perdagangan, serta mendukung stabilitas makroekonomi dengan memperluas penyelesaian transaksi menggunakan mata uang lokal. Bahkan, Berry menambahkan, teknologi ini memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan transaksi di sektor UMKM, yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Wisatawan cukup menggunakan QR Cross Border untuk bertransaksi di berbagai merchant lokal tanpa hambatan, mulai dari membeli suvenir hingga menikmati kuliner khas NTB.
Sejauh ini, Bank Indonesia telah melakukan kerja sama dengan beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Singapura, Malaysia, dan Thailand, untuk penerapan sistem transaksi digital lintas negara ini. Dalam waktu dekat, negara-negara seperti China dan Jepang juga diproyeksikan akan menyusul, sehingga cakupan penggunaan QRIS akan semakin luas di kawasan Asia.
MotoGP Mandalika menjadi panggung utama bagi teknologi ini untuk membuktikan manfaatnya secara langsung. Dengan adanya ribuan wisatawan mancanegara yang diprediksi hadir, QRIS dapat memainkan peran penting dalam mengurangi gesekan transaksi dan meningkatkan kenyamanan para pengunjung internasional. “Dengan QRIS, penonton asing bisa langsung bertransaksi tanpa perlu menukar uang mereka terlebih dahulu. Ini juga menjadi keuntungan besar bagi UMKM lokal yang siap menerima pembayaran digital dengan mudah,” jelas Berry.
Salah satu yang diuntungkan dari penggunaan QRIS di MotoGP adalah para pelaku UMKM di sekitar area Mandalika. Produk-produk lokal, mulai dari makanan hingga kerajinan tangan, akan lebih mudah diakses oleh wisatawan mancanegara, yang tentu saja meningkatkan potensi transaksi dan mendongkrak perekonomian NTB. “Event MotoGP Mandalika menjadi salah satu momen penting bagi pelaku UMKM untuk memperluas pangsa pasar mereka, dan penggunaan QRIS menjadi kunci suksesnya,” tambahnya.
Terkait perkembangan transaksi digital di NTB, hingga Juni 2024, pengguna QRIS di provinsi ini telah mencapai 459.731, dengan volume transaksi sebanyak 10.567.331 kali dan total nilai transaksi sebesar Rp 1,08 triliun. Merchant yang menggunakan QRIS pun sudah tersebar luas, dengan total 311.508 merchant di seluruh NTB, dengan konsentrasi terbesar di Kota Mataram sebanyak 87.593 merchant, disusul oleh Lombok Timur dan Lombok Tengah.
Tidak berhenti di situ, Bank Indonesia juga terus berinovasi dengan menghadirkan QRIS Tap, fitur terbaru yang mempermudah transaksi tanpa perlu membuka kamera. Dengan teknologi Near Field Communication (NFC), pengguna cukup melakukan tap pada perangkat pembayaran untuk menyelesaikan transaksi. “QRIS Tap adalah solusi yang lebih praktis, karena pengguna hanya perlu mendekatkan ponsel mereka ke alat pembayaran tanpa harus scan kode QR lagi. Ini tentu akan semakin mempermudah wisatawan yang ingin melakukan transaksi,” tandas Berry.
Dengan segala kemudahan yang ditawarkan, penggunaan QRIS di MotoGP Mandalika diperkirakan akan memberikan dampak positif besar terhadap perputaran ekonomi, khususnya dalam sektor pariwisata dan UMKM lokal. Seluruh pihak berharap teknologi ini dapat diterima dengan baik oleh wisatawan dan meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang maju dalam penerapan teknologi digital.