Tanjungtv.com – Tahun 2024 menjadi momen gemilang bagi Nusa Tenggara Barat (NTB) di ranah pasar modal. Provinsi yang dikenal dengan keindahan pantainya kini mulai dikenal juga sebagai surga investasi. Dari saham hingga reksadana, investor lokal membuktikan bahwa mereka tak hanya piawai dalam sektor pariwisata, tapi juga piawai membaca peluang investasi.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, dengan penuh semangat mengumumkan lonjakan signifikan jumlah investor di NTB. “Hingga November 2024, jumlah SID pasar modal nasional naik 2,4 juta menjadi 14,5 juta. Di NTB sendiri, ada penambahan 24.241 investor baru hanya dalam sembilan bulan. Ini luar biasa!” tegasnya.
Namun, apa yang membuat ini lebih menarik adalah lonjakan dalam investasi saham. Total investor saham di NTB mencapai 54.747 orang per September 2024, meningkat 17 persen atau bertambah 8.020 investor baru. Jika Anda kira ini hanya karena orang-orang kaya, pikirkan lagi. Tren ini menunjukkan bahwa anak-anak muda NTB kini lebih memilih menanam modal di saham daripada sekadar nongkrong di kafe mahal.
Lompatan Angka yang Mengguncang
Perjalanan NTB di pasar modal tidak hanya angkanya yang fantastis, tetapi juga penyebarannya. Kota Mataram, sebagai ibu kota, memimpin dengan 15.544 SID saham dan 32.592 SID pasar modal, sementara Lombok Timur mengikuti di posisi kedua. Bahkan daerah yang dianggap “terpencil” seperti Kabupaten Lombok Utara menunjukkan angka menjanjikan dengan 1.468 SID saham dan 6.107 SID pasar modal.
“Sebaran ini menunjukkan bahwa inklusi keuangan di NTB semakin merata,” lanjut Sandiana. “Bukan hanya kota-kota besar, tetapi juga kabupaten-kabupaten kecil yang mulai memahami manfaat pasar modal.”
Investor Lokal Jadi Raja Baru
Di balik angka-angka besar ini, ada cerita inspiratif. Generasi muda NTB kini lebih melek finansial dibanding generasi sebelumnya. Mereka memanfaatkan platform investasi online untuk membeli saham perusahaan-perusahaan besar seperti bank, teknologi, hingga perusahaan sektor energi hijau.
Pasar modal tak lagi jadi cerita elite Jakarta. Kini, investor muda NTB bisa berbicara tentang portofolio saham mereka sambil menyeruput kopi di Pantai Senggigi. Bahkan, banyak yang memulai investasi dengan modal hanya Rp 100 ribu, membuktikan bahwa investasi tidak lagi mahal.
Transaksi Triliunan, Aset Mengguncang
Pada September 2024, total transaksi pasar modal di NTB mencapai Rp 831 miliar. Bayangkan, jumlah ini hampir setara dengan APBD beberapa kabupaten di Indonesia! Total aset saham juga mencengangkan, mencapai Rp 2,79 triliun, sementara aset non-saham mencapai Rp 970 miliar.
“Dengan angka seperti ini, NTB sudah menjadi pemain signifikan di kancah nasional. Kita berada di peringkat 17 untuk SID pasar modal dan peringkat 20 untuk SID saham dari 34 provinsi di Indonesia,” tambah Sandiana bangga.
Ke Mana Tren Ini Akan Menuju?
Lonjakan ini tidak terjadi secara kebetulan. Kampanye literasi keuangan dan program inklusi keuangan yang dilakukan oleh BEI NTB, didukung oleh komunitas pasar modal lokal, berhasil mengubah pola pikir masyarakat. Kini, investasi di saham dianggap keren, tidak lagi eksklusif untuk “orang tua kaya.”
Namun, tantangan tetap ada. Masih ada sebagian masyarakat yang menganggap pasar modal sebagai “perjudian.” Padahal, seperti yang ditegaskan oleh Sandiana, “Pasar modal adalah investasi, bukan judi. Kuncinya adalah edukasi dan kesabaran.”
Apa Kata Investor Pemula NTB?
Rahmat, seorang mahasiswa asal Lombok Tengah, berbagi kisahnya. “Awalnya saya hanya mencoba beli saham Rp 200 ribu dari uang jajan. Sekarang, saya sudah punya portofolio kecil dengan keuntungan lumayan. Ini jauh lebih baik daripada hanya dihabiskan untuk beli gadget.”
Kisah seperti Rahmat ini menjadi bukti nyata bahwa pasar modal bisa menjadi alat pengubah nasib, asalkan dimanfaatkan dengan benar.
Kesimpulan: NTB Siap Mendunia
Dengan pertumbuhan yang begitu signifikan, NTB membuktikan bahwa mereka siap menjadi pemain besar di pasar modal nasional. Tak hanya indah di sektor pariwisata, NTB kini menjadi provinsi yang tangguh di sektor keuangan.
“Dari pantai ke pasar modal, NTB terus mencetak sejarah!”