Tanjungtv.com – Keberadaan aplikasi Sipenda (Sistem Pendapatan Daerah) menjadi salah satu inovasi yang paling signifikan dalam mendongkrak realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU). Menurut laporan terbaru, capaian PAD pada triwulan ketiga melampaui ekspektasi yang sebelumnya ditargetkan sebesar 75 persen. Hingga saat ini, PAD KLU telah mencapai 88,9 persen dari target tahunan.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) KLU, Ainal Yakin, mengungkapkan bahwa angka capaian ini merupakan hasil dari kerja keras berbagai pihak serta peran penting aplikasi Sipenda. “Angka capaian yang tercatat saat ini melampaui ekspektasi pada triwulan ketiga. Seharusnya PAD mencapai 75 persen, tapi ini bisa di atasnya,” ujar Ainal. Ia menegaskan, dengan capaian ini, pihaknya optimis dapat mencapai target PAD sebesar Rp 250 miliar hingga akhir tahun.
Salah satu kunci keberhasilan dalam pencapaian PAD ini adalah keberadaan aplikasi Sipenda yang terus dioptimalkan penggunaannya. Aplikasi tersebut dikembangkan untuk mempermudah proses administrasi, pelaporan, serta meningkatkan transparansi dalam pengelolaan pendapatan daerah. Dengan adanya aplikasi ini, pemerintah daerah mampu menekan potensi kebocoran PAD yang kerap terjadi di masa lalu. “Efektivitas aplikasi ini dirasakan nyata, karena alur pendapatan menjadi lebih terpantau dan akuntabel,” tambah Ainal.
Keberhasilan pengelolaan PAD ini tak hanya didukung oleh teknologi, tetapi juga oleh sinergi antara berbagai sektor di Kabupaten Lombok Utara. Kerja keras yang ditunjukkan oleh para pelaku usaha, masyarakat, dan pemerintah daerah menjadi faktor utama di balik tren positif ini. Kolaborasi yang solid di antara semua pihak turut memacu optimalisasi sektor-sektor yang berkontribusi pada PAD. “Kami yakin, dengan sinergi dan inovasi yang terus kami jalankan, KLU akan mencapai target PAD secara maksimal di tahun ini,” imbuhnya.
Aplikasi Sipenda sendiri telah menjadi alat yang sangat efektif dalam menciptakan pengelolaan pendapatan daerah yang lebih transparan dan efisien. Dengan memanfaatkan aplikasi ini, pemerintah KLU bisa mencegah berbagai bentuk penyelewengan atau kebocoran yang dapat merugikan kas daerah. Transparansi dan akuntabilitas yang diterapkan melalui aplikasi ini juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat, karena pendapatan yang terpantau lebih rapi dan jelas.
Selain itu, Ainal Yakin menekankan bahwa capaian PAD yang tinggi ini akan berdampak langsung pada pembangunan daerah di berbagai sektor. Dana yang diperoleh dari PAD akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek penting di KLU, mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, hingga penyediaan layanan kesehatan yang lebih baik. “PAD ini akan kembali lagi ke masyarakat untuk pembangunan daerah,” tegasnya.
Realisasi PAD yang melebihi ekspektasi ini memberikan harapan besar bagi masa depan Lombok Utara. Pencapaian yang luar biasa ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam menerapkan sistem pengelolaan pendapatan yang efektif dan transparan. Dengan keberhasilan ini, masyarakat Lombok Utara optimis bahwa pembangunan di wilayah Gumi Tioq Tata Tunaq akan terus berlanjut secara berkelanjutan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan seluruh warga.
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara berharap bahwa tren positif ini dapat terus dipertahankan hingga akhir tahun. Dengan terus mengedepankan inovasi dan teknologi, seperti aplikasi Sipenda, Ainal yakin bahwa target PAD sebesar Rp 250 miliar akan tercapai. Kinerja yang gemilang ini juga diharapkan akan mendorong pembangunan yang lebih pesat dan berkualitas di masa depan, membawa Lombok Utara menuju era baru yang lebih sejahtera dan berdaya saing tinggi.