TEROR CUACA EKSTREM,LOMBOK UTARA WASPADA, POHON TUMBANG, LONGSOR MENGINTAI!

banner 120x600
banner 468x60

Tanjungtv.com – Ancaman cuaca ekstrem terus membayangi masyarakat Lombok Utara (KLU) hingga awal tahun 2025. Hujan deras, angin kencang, hingga tanah longsor menjadi fenomena yang kian nyata. Tak ayal, warga mulai dihantui kekhawatiran akan bencana besar yang bisa datang kapan saja.

“Kita sedang menghadapi fenomena meteorologi serius. Potensi banjir, pohon tumbang, hingga tanah longsor terus meningkat akibat intensitas hujan yang tinggi dan angin kencang,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD KLU, Putradi, dengan nada serius pada Rabu (18/12).

banner 325x300

Tak mau tinggal diam, BPBD KLU langsung menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC) selama 24 jam penuh. Tim ini dilengkapi dengan mesin chainsaw, armada evakuasi, hingga peralatan mitigasi bencana lainnya. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan Damkar, Dinas Lingkungan Hidup, hingga PUPRPKP untuk memastikan semua berjalan lancar,” tambah Putradi.

Meski sejauh ini belum ada bencana besar, laporan pohon tumbang dan longsor kecil sudah cukup membuat warga khawatir. “Kita semua berharap tidak ada bencana besar. Kalaupun ada, semoga tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” imbuhnya dengan harapan besar.

Namun, bukan hanya pemerintah yang bekerja keras. Masyarakat juga diajak untuk ikut waspada. Edukasi tentang mitigasi bencana terus digalakkan, agar warga tahu apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi.

“Logistik untuk bantuan sudah kami siapkan. Ada mi instan, air minum, selimut, dan terpal. Tapi karung sudah habis, karena tempat longsor banyak yang menggunakan itu,” kata Putradi sambil mengingatkan bahwa stok logistik masih harus diperbarui tahun depan.

Sayangnya, ancaman cuaca ekstrem ini seakan jadi peringatan alam yang tidak bisa dianggap remeh. Hujan deras beberapa hari terakhir menunjukkan bagaimana pohon-pohon tumbang menghancurkan jalan, sementara longsor kecil mulai mengikis lereng perbukitan.

Lantas, apa yang bisa dilakukan warga? “Kewaspadaan harus ditingkatkan. Kita tidak bisa hanya bergantung pada BPBD. Semua warga harus saling membantu dan memperhatikan lingkungan sekitar,” jelas Putradi.

Pada tahun 2025, BPBD KLU telah merencanakan pengadaan logistik tambahan, termasuk karung, mi instan, air minum, dan terpal. “Untuk selimut masih aman, tapi yang lain perlu ditambah,” tutupnya.

Melihat fenomena ini, sudah saatnya kita bersiap menghadapi apa pun yang akan datang. Jangan sampai ancaman cuaca ekstrem menjadi bom waktu yang akhirnya meledak tanpa kita siap.

Catatan: Jika Anda mendengar suara hujan deras di tengah malam, perhatikan lingkungan sekitar Anda. Jangan sampai ancaman cuaca ekstrem ini menjadi mimpi buruk nyata di tahun baru.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *