Viral! Mulai 30 Oktober, Tiket Masuk Gunung Rinjani Naik 150 % bagi Wisatawan Domestik dan Mancanegara

banner 120x600
banner 468x60

Tanjungtv.com — Kenaikan tarif masuk kawasan wisata alam kini tak terhindarkan. Mulai 30 Oktober 2024, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) mengumumkan kenaikan tarif tiket masuk bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Kepala BTNGR, Yarman, menjelaskan bahwa kenaikan ini merupakan kebijakan nasional sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024 yang menggantikan PP 12 Tahun 2014. Perubahan ini dilakukan untuk mengatasi dampak inflasi yang meningkat hingga 3,65 persen dalam kurun waktu hampir sepuluh tahun.

Kenaikan Tarif untuk Semua Jalur Wisata
Menurut peraturan baru, pendakian melalui jalur Sembalun, Torean, dan Senaru (kelas 2) kini akan dikenakan tarif Rp200.000 per orang per hari bagi wisatawan mancanegara, naik dari tarif sebelumnya Rp150.000. Wisatawan domestik juga merasakan kenaikan, dari Rp5.000 menjadi Rp20.000 per orang per hari. Rombongan pelajar atau mahasiswa nusantara yang sebelumnya dikenakan Rp3.000 per orang kini naik menjadi Rp10.000. Sedangkan untuk jalur kelas 3, seperti Timbanuh, Tetebatu, dan Aik Berik, tarif bagi wisatawan domestik naik dari Rp5.000 menjadi Rp10.000, sementara untuk pelajar atau mahasiswa dari Rp3.000 menjadi Rp5.000.

banner 325x300

Tarif Liburan Nasional yang Berbeda
Menariknya, BTNGR turut memberlakukan tarif khusus untuk liburan atau hari cuti bersama. Pada hari-hari ini, wisatawan mancanegara yang biasa dikenakan Rp225.000, akan tetap digratiskan, sedangkan tarif wisatawan domestik akan dikenakan tambahan sebesar 150 persen dari tarif normal. Rombongan pelajar atau mahasiswa juga akan dikenakan tarif yang serupa, yaitu 150 persen dari harga normal per orang.

Dukungan Pelaku Usaha Pariwisata
Yarman menyampaikan bahwa sosialisasi perubahan tarif ini sudah dilakukan kepada para pengelola trekking dan jasa wisata di kawasan Rinjani. “Kami telah melakukan sosialisasi menyeluruh dan para pelaku usaha mendukung penuh kebijakan ini,” tegasnya. Menurutnya, peningkatan tarif masuk ini justru lebih murah dibandingkan dengan standar tarif wisata di luar negeri, sehingga masih dapat dijangkau oleh masyarakat luas.

Menuju TNGR Bebas Sampah Tahun 2025
BTNGR juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kenyamanan wisatawan dengan fokus utama pada pengelolaan sampah. Pada 2025 mendatang, BTNGR menargetkan tercapainya status “Zero Waste” di seluruh kawasan. “Ini menjadi komitmen kami bersama agar TNGR bebas sampah di masa depan. Kami juga terbuka pada kritik dan saran demi solusi yang lebih baik,” jelas Yarman. Inisiatif ini diharapkan meningkatkan kepuasan wisatawan dan kelestarian lingkungan.

Edukasi dan Perbaikan Fasilitas
Sebelum tarif baru diberlakukan, BTNGR telah melakukan berbagai edukasi kepada pelaku usaha pariwisata terkait manfaat serta dampak positif dari kebijakan tersebut. Mereka pun menyambut baik aturan baru ini sebagai upaya pelestarian kawasan. Selain itu, fasilitas penunjang bagi wisatawan juga terus diperbaiki agar kenyamanan dan keselamatan pengunjung semakin terjamin.

Harapan BTNGR terhadap Kenaikan Tarif
Yarman berharap dengan kenaikan tarif ini, BTNGR dapat terus mempertahankan fasilitas wisata serta memperkuat pengelolaan konservasi yang lebih baik di Gunung Rinjani. Upaya ini diharapkan berjalan di seluruh taman nasional di Indonesia, bukan hanya di Rinjani saja. “Mudah-mudahan kebijakan ini berjalan lancar dan berdampak positif untuk semua pihak,” ungkapnya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *