Tanjungtv.com – Hingga Rabu sore (2/10), tim gabungan yang terdiri dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), SAR Mataram, dan sejumlah pihak lainnya, masih terus melakukan pencarian terhadap Kaifat Rafi Mubarok, pendaki asal Jakarta yang dilaporkan terjatuh saat hendak menuju puncak Gunung Rinjani. Insiden ini memicu perhatian luas, dengan banyak pihak berharap Kaifat segera ditemukan dalam keadaan selamat.
“Kami bersama tim SAR Mataram dan sejumlah pihak lainnya masih melanjutkan pencarian terhadap Kaifat Rafi Mubarok,” terang Kepala Balai TNGR, Yarman, dalam keterangannya pada Rabu (2/10). Menurut Yarman, kondisi cuaca yang buruk dengan hujan deras dan angin kencang di kawasan Gunung Rinjani menjadi kendala besar dalam upaya pencarian. Meskipun demikian, seluruh tim masih berada di lokasi tempat korban pertama kali dilaporkan terjatuh.
Dalam operasi pencarian, tim menggunakan teknologi drone untuk membantu menemukan jejak korban. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan Kaifat. “Jika cuaca membaik dan korban belum ditemukan, kami akan menurunkan tim langsung ke area tersebut. Tentunya dengan memperhatikan kondisi cuaca yang berbahaya saat ini,” tambah Yarman.
Lokasi tempat Kaifat terjatuh dikenal sebagai area ekstrem dan berbahaya. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah insiden serupa kerap terjadi di kawasan tersebut, menunjukkan betapa pentingnya kesiapan fisik dan mental bagi setiap pendaki yang hendak menaklukkan puncak Rinjani. Balai TNGR sendiri telah memasang sejumlah papan peringatan di area pendakian yang dianggap rawan, serta rutin mengimbau para pendaki untuk mempersiapkan diri dengan matang.
“Kami selalu mengingatkan pendaki untuk mengenal medan dan mempersiapkan fisik dengan baik sebelum mendaki Gunung Rinjani. Insiden ini kembali menjadi peringatan betapa pentingnya kewaspadaan di lokasi-lokasi berbahaya,” ujar Yarman.
Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman, memberikan keterangan tambahan terkait insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa saat kejadian, terdapat dua korban yang terjatuh, yakni Afifah Reza dan Kaifat Rafi Mubarok. Beruntung, Afifah berhasil selamat setelah berpegangan pada sebatang kayu. “Korban yang selamat atas nama Afifah telah ditemukan dan saat ini dalam kondisi aman. Namun, Kaifat belum bisa ditemukan,” kata Iptu Nicolas.
Kedua korban bersama 11 teman lainnya memulai pendakian mereka pada 28 September 2024 dengan rencana mendaki selama empat hari hingga 1 Oktober. Ketika sampai di punggungan menuju puncak Rinjani, tragedi terjadi. Kaifat yang diperkirakan berpegangan pada sebuah batu, kehilangan pijakan dan terjatuh ke tebing arah Danau Segara Anak.
Pencarian yang berlangsung selama beberapa hari terakhir belum membuahkan hasil, mengingat medan yang sangat sulit dan membutuhkan peralatan khusus. “Lokasi tempat korban terjatuh tidak memungkinkan untuk dilakukan evakuasi secara manual atau menggunakan peralatan seadanya. Kami berharap kondisi cuaca segera membaik agar pencarian dapat dilanjutkan lebih efektif,” jelas Nicolas.
Kabar hilangnya Kaifat Rafi Mubarok mengundang keprihatinan publik, terutama para pecinta alam dan komunitas pendaki gunung di seluruh Indonesia. Doa dan harapan terus mengalir, sementara tim pencarian tidak menyerah untuk menemukan Kaifat secepat mungkin. Pihak keluarga korban juga telah diberi kabar terbaru dan terus memantau perkembangan pencarian dengan penuh harap.
Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat bagi para pendaki untuk selalu berhati-hati dan mematuhi semua aturan serta arahan dari pihak berwenang saat mendaki di kawasan-kawasan yang berisiko tinggi seperti Gunung Rinjani.