Tanjungtv.com – Kegiatan wisata snorkeling yang seharusnya menjadi pengalaman menyenangkan berubah menjadi tragedi memilukan. Seorang wisatawan asal Kutai Timur, Kalimantan Timur, Yasrin SE (54), ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa mengapung di perairan pantai depan W Resort, Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, pada Sabtu (28/9). Yasrin, yang merupakan bagian dari rombongan Dinas Perikanan Kabupaten Kutai Timur, diduga mengalami kecelakaan fatal saat snorkeling bersama rekan-rekannya.
Kepala Polres Lombok Utara AKBP Didik Putra Kuncoro, melalui Kapolsek Pemenang, mengungkapkan kronologi kejadian. Yasrin bersama 17 rekannya tiba di Gili Trawangan pukul 09.42 WITA dan langsung menuju ke O Cafe. Sekitar pukul 10.00 WITA, korban beserta sembilan orang rekannya mengikuti snorkeling trip yang dipandu oleh seorang boatman berinisial K dan tour guide berinisial H. Mereka berlayar menggunakan boat glass bottom menuju spot snorkeling di pantai depan W Resort.
“Setibanya di lokasi, korban bersama enam orang rekannya langsung turun ke air untuk snorkeling, sementara tiga orang lainnya menunggu di atas boat,” jelas Kapolsek. Namun, sekitar 20 menit kemudian, rekan-rekan Yasrin yang sudah kembali ke boat menyadari bahwa korban tidak ikut naik bersama mereka.
Pencarian pun segera dilakukan, namun hasilnya nihil hingga pukul 11.23 WITA ketika dua wisatawan asing, David dan Paul, menemukan jasad Yasrin dalam keadaan mengapung dengan posisi tengkurap di perairan depan W Resort. Tubuh korban masih menggunakan peralatan snorkeling saat ditemukan.
“Kedua wisatawan tersebut bersama beberapa warga setempat langsung melakukan evakuasi terhadap jasad korban dan membawanya ke pinggir pantai,” tambahnya. Jenazah kemudian diangkut menggunakan cidomo, alat transportasi khas Gili Trawangan, menuju Klinik Warna untuk mendapat penanganan medis.
Setibanya di Klinik Warna, tim medis yang dipimpin oleh dr. Hura Siatus Tias segera melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) serta langkah medis lainnya. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil, dan korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi.
Pukul 14.00 WITA, jenazah Yasrin dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram menggunakan ambulans dari Puskesmas Nipah untuk dilakukan tindakan lebih lanjut, termasuk kemungkinan pemeriksaan forensik guna memastikan penyebab kematiannya. Hingga berita ini diturunkan, pihak keluarga korban telah diberitahu mengenai kejadian tragis ini, dan proses penanganan jenazah masih berlangsung.
Kasus ini menambah daftar kecelakaan yang melibatkan wisatawan di Gili Trawangan, sebuah pulau yang dikenal sebagai destinasi snorkeling dan diving kelas dunia. Meski demikian, peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dan kewaspadaan saat melakukan aktivitas air, terutama di kawasan dengan arus yang tidak dapat diprediksi.
Kepolisian setempat bekerja sama dengan pihak terkait akan menyelidiki lebih lanjut apakah kecelakaan ini murni disebabkan faktor alam atau ada kelalaian yang berkontribusi terhadap peristiwa tragis ini. Tour guide dan boatman yang mendampingi korban pada saat kejadian juga telah dimintai keterangan oleh pihak berwajib.
Di tengah suasana duka, pihak keluarga korban di Kalimantan Timur berharap proses pemulangan jenazah dapat dilakukan secepatnya. Mereka mengucapkan terima kasih kepada pihak Polres Lombok Utara dan masyarakat setempat yang telah membantu proses evakuasi hingga penanganan jenazah di rumah sakit.
Sementara itu, peristiwa ini kembali menyoroti perlunya regulasi yang lebih ketat terkait keselamatan wisatawan di destinasi wisata air seperti Gili Trawangan. Diharapkan, pemerintah daerah dan pihak pengelola pariwisata dapat meningkatkan pengawasan serta edukasi keselamatan bagi para wisatawan yang berkunjung agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.